PEMBAHASAN PENETRASI BARAT KE DUNIA ISLAM A. Masa Kegemilangan Islam Dan Kemunduran Dunia islam. Kegemila...
PENETRASI BARAT KE DUNIA ISLAM
A. Masa Kegemilangan Islam Dan Kemunduran Dunia islam.
Kegemilangan dunia Islam pada masa Daulah Usmaniyah, syafawiyah dan mughol di India, pada masa itu adalah masa kemajuan umat Islam yang kedua. Misalnya kerajaan turki Usmani, daerah
kekuasaanya membentang hingga 3 tiga Benua. Namun, lambat laun kejayaan itu semakin menyusut, dan umat Islam mengalami kemunduran.
kekuasaanya membentang hingga 3 tiga Benua. Namun, lambat laun kejayaan itu semakin menyusut, dan umat Islam mengalami kemunduran.
Dan pada kemajuan yang kedua ini sangat identik dengan militeristik.
Namun kegiatan intelektualisme semakin menurun, hampir di seluruh
pelosok negeri. Kerajaan secara umum diatur untuk menghadapi peperangan
ketimbang memakmurkan rakyatnya, dan membangun kawasan yang tak
terjangkau oleh tangan pemerintah.
Namun pada tahun 1525, adalah masa kemunduran dunia Islam. Terutama
dibidang politik, bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan keagamaan.
1) Bidang Politik.
Kemunduran
dibidang politik ditandai dengan mundurnya tiga kerajaan besar,
Usmaniyah, Shafawiyah dan Mughol di India. Kemunduran daulah Usmaniyah
diawali dengan dikalahkannya tentara Usmaniyah di benteng Wina pada
tahun 1683. Daulah Usmaniyah harus menyerahkan Hongaria kepada Austria,
daerah Posolia kepada Polandia dan Arov kepada Rusia.
Sedangkan
Mughal di India mengalami kemunduran pula di permulaan abad 18 M.
Perebutan kekuasaan selalu terjadi di antara putra-putra raja, sehingga
daulah ini tidak bisa mempertahankan kekuasaan yang dirintis oleh nenek
moyangnya. [1]
2) Bidang Ekonomi.
Kemunduran di bidang politik di atas, diikuti pula kelemahan dunia Islam di bidang ekonomi. Kelemahan ekonomi dimulai sejak
bangsa Portugis menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung Pengharapan
sehingga semua hubungan perdagangan antara Timur dan Barat dipindahkan
melalui jalan itu. Perpindahan ini menghilangkan sumber ekonomi Daulah
Usmaniyah yang menjadi urat nadi segala pembiayaan kekayaan daulah.
3) Bidang Intelektual dan keagamaan.
Pada
zaman Daulah Usmaniyah, Syafawiyah dan Mughol adalah kemajuan pada
bidang militer. Tiga kerajaan ini sangat memprioritaskan militeristik,
sehingga mengabaikan intelektualisme. Kepercayaan terhadap tahayul dan
kekuatan ghaib, berpadu dengan kejayaan kelompok ortodoks garis keras,
menghalangi berkembangnya ilmu pengetahuan.
Pada
masa ini, tidak ada kegiatan intelektual yang bisa diharapkan muncul.
Kenyataannya, seluruh dunia Arab sejak awal abad 13 telah kehilangan
hegemoninya dalam bidang intelektual yang telah dibangun dan dipelihara
sejak abad ke 8 M. Kepenatan mental yang menimpa seluruh Arab selama
beberapa generasi, ditambah tiadanya usaha, dan kemalasan mereka sebagai
akibat dari berlimpahnya kekayaan dan kekuasaan, hampir merata di semua
pelosok negeri.[2]
Prof. Dr. Hj Musyrifah Sunanto menuliskan tiga ciri kemunduran umat Islam di Bidang intelektual dan keagamaan. Pertama,
Pintu ijtihad seakan-akan tertutup. Pada masa ini, ruh taqlid
menggerogoti mental umat Islam, tidak ada lagi yang perlu
diperbincangkan dan di Ijtihadkan. Sehingga sedikit kecuali –bahkan
tidak ada—umat islam yang mencapai tingkat Mujtahid. Kedua, Putusnya
hubungan antara ulama. Pada masa ini, ikatan persaudaraan para ulama
tidak ada lagi. Mereka hanya mencukupkan diri dengan belajar
dikampungnya sendiri. Sehingga pikiran mereka menjadi sempit. Ketiga,
Zaman Ikhtisar dan Syarah. pada Zaman ini, kreatifitas Ulama hanya
sebatas memberi komentar atau meringkas karya Ulama terdahulu. Sehingga
sedikit sekali karya besar yang muncul dari kreatifitas Ulama.[3]
B. Masa Renaisance Barat
Bersamaan dengan kemunduran dunia Islam, sementara pihak barat
mengalami kemajuan pesat, pada abad ke 16 M, Barat bangkit dengan segala
ketertinggalannya. Orang-orang Barat bangkit menyelidiki alam semesta,
menaklukan lautan dan menjelajah benua yang sebelumnya masih diliputi
kegelapan. Mereka membuat penemuan baru dalam segala lapangan ilmu dan
seni dalam setiap kehidupan.[4]
Barat menghadapi tantangan yang sangat berat. Terutama kerajaan Usmani
yang perpusat di Turki. Mereka melakukan berbagai penelitian tentang
rahasia alam, berusaha menaklukkan lautan, dan menjelajahi benua yang
sebelumnya masih diliputi oleh kegelapan. Setelah christoper colombus
menemukan benua amerika (1492 M) dan vasco da gama menemukan jalan ke
timur melalui tanjung harapan (1498 M), benua amerika dan kepulauan
hindia segera jatuh ke bawah kekuasaan eropa.
Barat
menjadi maju dalam dunia perdagangan. L. stoddard menggambarkan, dengan
sekejap mata dinding laut itu berubah menjadi jalan raya dan barat yang
semula terpojok segera menjadi yang dipertuankan di laut dan dengan
demikian, yang dipertuan di dunia. Perekonomian bangsa – bangsa barat pun semakin maju karena daerah – daerah baru terbuka baginya.[5]
Tak lama setelah itu, mulailah kemajuan barat melampaui kemajuan Islam
yang sejak lama mengalami kemunduran. Kemajuan barat itu dipercepat
oleh penemuan dan perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Penemuan
mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di eropa semakin
memantapkan kemajuan mereka. Teknologi perkepalan dan militer berkembang
dengan pesat.[6]
Barat menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdangan ke seluruh dunia. Negeri – negeri Islam yang pertama kali jatuh ke bawah kekuatan eropa adalah negeri – negeri yang jauh dari pusat kekuasaan kerajaan Usmani, Negeri – negeri Islam yang pertama dapat dikuasai barat itu adalah negeri – negeri Islam di asia tenggara dan di anak benua india. Sementara, negeri – negeri Islam di timur tengah yang berada di bawah kekuasaan kerajaan Usmani.[7]
Lalu pada tahun 1498, pelaut Vasco da Gama dari pertugis menemukan rute
perjalanan di sekitar Tanjung Harapan. Ini merupakan peristiwa yang
sangat penting dalam kerajaan Suriah-Mesir. Lalu intas rempah-rempah dan
produk tropis lain dari India dan Arab dialihkan dari
pelabuhan-pelabuhan Suriah dan Mesir. Pembukaan
jalur perdagangan baru ke India ini membawa akibat kemunduran luar
biasa buat pedagang-pedagang Muslim yang tadinya menguasai jalur
perdagangan. Pedagang-pedagang Muslim ini segera sepenuhnya dikalahkan
dan tempatnya digantikan oleh Portugis. Lebih jauh dari itu, jalur
perdagangan lewat darat antara India ke Eropa menjadi tidak berguna
karena jalur laut lewat Afrika yang dirintis oleh Portugis jauh lebih
murah. Ini merupakan pukulan pahit baik buat orang-orang Turki Ottoman
maupun kota-kota perdagangan Itali (seperti Venesia) yang tadinya
menguasai perdagangan ke Timur.[8]
Setelah
penemuan Benua Amerika yang kaya raya (1492 M) dan jalan ke Timur
melalui Tanjung Harapan Oleh Vasco da Gama, Eropa maju dalam dunia
perdagangan, karena tidak lagi bergantung pada dunia Islam. Perekonomian
bangsa-bangsa Eropa semakin maju karena daerah-daerah baru terbuka
baginya. Mereka mendapat kekayaan yang tak terhingga untuk meningkatkan
kesejahteraan negerinya.
Teknologi perkapalan dan militer berkembang dengan pesat. Barat menjadi
penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan
dari dan ke seluruh dunia, tanpa mendapat hambatan yang berarti dari
lawan-lawan mereka.
Barat mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terutama saat kerajaan usmani melemah.
Mereka melakukan berbagai penelitian tentang rahasia alam, berusaha
menaklukkan lautan, dan menjelajahi benua yang sebelumnya masih diliputi
oleh kegelapan. Setelah christoper colombus menemukan benua amerika
(1492 M) dan vasco da gama menemukan jalan ke timur melalui tanjung
harapan (1498 M), benua amerika dan kepulauan hindia segera jatuh ke
bawah kekuasaan Eropa.
A. Faktor-Faktor Penyebab Barat Melakukan Penetrasi
Dari awal penjajahan Barat, yaitu perang salib, umat Islam telah
kehilangan berbagai daerah yang semula telah dikuasai Islam, yang
kemudian jatuh ke tangan orang Kristen, yang sukar untuk dikembalikan
kembali. Jadi pada perang salib ini telah terjadi penaklukan dan
penetrasi yang dilakukan oleh negara Barat untuk merebut wilayah-wilayah
kekuasaan Islam. Tidak terhingga kerugian yang diakibatkan oleh
penjajahan tersebut, baik kerugian hasil budaya dan peradaban manusia
maupun kerugian material maupun korban jiwa.[9]
Negara-negara
Barat seperti Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Rusia dan lain-lain
memang mempunyai tehnologi militer dan industri perang yang lebih
canggih dibandingkan dengan negara Islam, sehingga mereka tidak
segan-segan untuk menyerang dan mengalahkan wilayah-wilayah yang berada
di bawah kekuasaan Islam.
Dari awal penjajahan Barat yaitu perang salib umat Islam telah
kehilangan berbagai daerah yang semula telah dikuasai Islam, yang
kemudian jatuh ke tangan orang Kristen, yang sukar untuk dikembalikan
kembali. Jadi pada perang salib ini telah terjadi penaklukan dan
penyerangan yang dilakukan oleh negara Barat untuk merebut
wilayah-wilayah kekuasaan Islam. Tidak terhingga kerugian yang
diakibatkan oleh penjajahan tersebut, baik kerugian hasil budaya dan
peradaban manusia maupun kerugian material maupun korban jiwa, bahkan
Richand yang digelari berhati surga menyembelih 27.000 orang tawanan
Islam.[10]
Selain
berupa penaklukan dan penyerangan negara-negara Barat juga banyak
melakukan penindasan, penghisapan dan perbudakan, yang sangat
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Penindasan dilakukan kepada
wilayah-wilayah yang telah dikuasainya untuk mendapatkan kekuasaan yang
lebih besar. Penghisapan terutama pada hasil bumi dan kekayaan alam
negara yang dijajahnya serta perbudakan banyak dialami oleh orang-orang
Islam yang wilayahnya telah jatuh ke tangan negara-negara Barat.Perang
Salib menjadi awal mula penetrasi Barat terhadap dunia Islam. Sejak itu
lahirlah imperialisme dengan bentuk penindasan, penghisapan, perbudakan
yang merupakan lembaran hitam umat manusia yang hina, keji dan jahat.
Bangsa Barat mempunyai semboyan yang terkenal dengan M3 (Mercenary,
Missionary, Military), yaitu keuntungan, penyiaran agama dan perluasan
daerah militer.[11]
B. Implikasi Penetrasi Barat Terhadap Perkembangan Peradaban Islam
Benturan-benturan
antara Islam dan kekuatan Eropa telah menyadarkan umat Islam bahwa,
mereka memang jauh tertinggal dari Eropa. Hal ini dirasakan dan disadari
pertama kali oleh Turki, karena kerajaan inilah yang pertama dan utama
dalam usaha menghadapi kekuatan Barat. Kesadaran itu memaksa penguasa dan pejuang-pejuang Turki untuk banya belajar dari Barat.
Perang
Salib membawa keuntungan bagi negara-negara Barat, hal itu dapat
dilihat saat Paus membagi dunia menjadi 2 bagian pada tahun 1493, yang
satu dihadiahkan untuk Spanyol dan yang lain untuk Portugis. Selain itu
juga diberikan istimewa kepada Portugis dan Spanyol terhadap laut, pulau
dan benua yang telah ditemukan untuk tetap menjadi milik mereka dan
anak cucunya. Paus Alexander VI juga menunjuk ditemukannya emas,
rempah-rempah dan banyak barang berharga yang berjenis-jenis dan bermutu
(inter caetero diciae).
Selain
itu penetris Perancis telah berkembang dengan cepat pedagang-pedagang
Perancis mempergunakan kesempatan untuk melaksanakan keinginannya
mendirikan pos-pos perdagangan dan misi-misi perwakilan di Syria dan
Mesir. Kapitulasi-kapitulasi lain yang mengikutinya kemudian diberikan
kepada Inggris dan Belanda serta negara-negara barat lainnya.
Pada
abad ke delapan belas perdagangan Eropa tumbuh dengan cepatnya dan
sejumlah koloni dagang sendiri di kota-kota pelabuhan di Syria dan
Mesir. Tujuan Misionaris Kristen penjajahan Barat terhadap dunia Islam
jelas sekali terlihat dengan ucapan Livingstone, bahwa tujuan dan akhir
dari penaklukan geografis adalah permulaan usaha missi Kristen (the end
of the geographical feet is the beginning of the missionary entreprise).
Raymundus
Lullus, seorang pastor, yaitu seorang pendeta Kristen yang sangat
membenci Islam, selalu bersemboyan dimanapun berada, bahwa Islam is
false and must die (Islam adalah palsu dan harus mati). Oleh karena itu
dimana Islam haruslah direbut melalui dominasi politik dan dipertahankan
untuk kemudian diserbu missi, memisahkan kaum muslimin dari agamanya
dan kemudian diganti dengan Kristen.
Antara
gereja dengan imperialisme terdapat manfaat dan saling terpisahkan,
keduanya saling memperoleh manfaat dan saling membantu. Malah pada abad
ke 19 dan permulaan abad ke 20 rencana salib modern ini dilakukan dengan
teliti melalui kerjasama yang erat antara keduanya.
Tujuan penjajahan barat terhadap dunia Islam selanjutnya adalah military atau perluasan daerah militer.
Tujuan penjajahan barat terhadap dunia Islam selanjutnya adalah military atau perluasan daerah militer.
Penetrasi
barat ke pusat dunia Islam di Timur Tengah pertama-tama dilakukan oleh
dua bangsa Eropa yang terkenal yaitu Inggris dan Perancis. Inggris
terlebih dahulu menanamkan pengaruhnya di India, sedangkan Mesir dapat ditaklukkan Perancis tahun 1789 M.
Semua
negara Kristen bersatu tekad hendak menghancurkan kerajaan-kerajaan
Islam. Semangat sabilisme memang tetap tersimpan dalam dada kaum Nasrani
bagaikan api dalam sekam dan semangat fanatisme tidak pernah lepas, ia
tetap hidup dan bergejolak di dalam hati hingga sekarang. Agama Nasrani
selamanya melihat Islam dengan kacamata permusuhan, kedengkian dan
fanatisme keagamaan yang penuh kebencian.
Apalagi ketika kemudian terjadi Perang Dunia I (1915) Turki Usmani berada dipihak yang kalah. Sampai akhirnya tahun 1919 M, Turki diserbu tentara sekutu.
Apalagi ketika kemudian terjadi Perang Dunia I (1915) Turki Usmani berada dipihak yang kalah. Sampai akhirnya tahun 1919 M, Turki diserbu tentara sekutu.
Sejak
itu kebesaran Turki Usmani benar-benar tenggelam, bahkan tidak lama
kemudian kekhalifahan dihapuskan (1924 M). Semua daerah kekuasaannya
yang luas, baik Asia maupun Afrika diambil alih oleh negara-negara Eropa yang menang perang.[12]
[1] Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 3003) cet ke III, h. 246-254
[2] Philip K. Hitti, “History of the Arabs”, terj. R. Cecep Lukman dan Dedi Slamet Riyadi (Jakarta : Serambi, 2006) h. 875
[3] Ibid. H.238-239
[4] Abu ‘l-Hasan Ali Al-Nadwi, “Ma Dza Khasira al-‘Alam bi inkhithat al-Muslimin” terj. M. Ruslan Shidieq (Jakarta : PT Anam Kosong Anam, 1988) h.220
[5] Siti Maryam, et.al, Sejarah Peradaban Islam, (yogyakarta : Jur SPI Adab IAIN Sunan Kalijaga, 2003)h.94
[6]http://noerhayati.wordpress.com/2008/06/02/penjajahan-barat-terhadap-dunia-islam/http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/penjajahan-barat-atas-dunia-islam-dan.html
[7] Information of Laksamana, dipublikasikan di http://www.scribd.com/doc/24526726/Christopher-Columbus-1451.
[8] Philip K. Hitti, “History of the Arabs”, terj. R. Cecep Lukman dan Dedi Slamet Riyadi (Jakarta : Serambi, 2006) cet ke-II. h. 891
[9] Badul Hakim al-Afifi, Mausu’ah Alf Hudust Islami, Terj. Irwan Kurniawan (Bandung : Pustaka Hidayah, 2002) h.330
[10] http://noerhayati.wordpress.com/2008/06/02/penjajahan-barat-terhadap-dunia-islam/
[11] http://noerhayati.wordpress.com/2008/06/02/penjajahan-barat-terhadap-dunia-islam/
KOMENTAR