Bilal adalah termasuk sahabat Rasulullah saw. Beliau sangat mencintai Rasulullah saw, bagaimana kecintaan beliau kepada Rasulullah.
Bilal
adalah termasuk sahabat Rasulullah saw. Beliau sangat mencintai Rasulullah saw,
bagaimana kecintaan beliau kepada Rasulullah.
Pada
waktu Rasulullah meninggal, langsung sahabat Bilal mengundurkan diri sebagai
muadzin, sebab tidak sampai hati beliau mendengungkan kalimat Allahu akbar.
Biasanya dilihat oleh Rasulullah dan sahabat lainnya, sementara pada saat itu
Rasul telah mangkat. Sehingga bagaimana mungkin beliau bisa mengeluar¬kan suara
sementara Rasulullah SAW yang selalu mendengar adzannya sudah tidak ada. Ketika
mau adzan suaranya tidak mau keluar suaranya hilang. Karena apa? Sayidina Bilal
Shock, karena mahabbah, kecintaan yang luar biasa kepada Rasulullah SAW.
Sahabat Bilal bungkam, diam di Madinah sampai Rasulullah dimakamkan.
Setelah Rasulullah SAW dimakamkan sahabat Bilal tidak betah. Lalu sahabat Bilal
pindah ke Syam (Syiria).
Di
Syam tadinya sahabat Bilal membayangkan akan mendapatkan sedikit
ketenangan, tapi malah sebaliknya yang terjadi, terbayang wajahnya Rasulullah
di mukanya terus, ahirnya ditemui oleh Rasulullah dalam mimpi. Ditanya oleh
Rasulullah, ‘Bilal mengapa engkau tinggal ditempat yang jauh betul dari
Aku, katanya engkau ingin dekat dengan Aku, mengapa kamu pundah ke Syam?’
Langsung hari itu juga Sahabat Bilal pulang ke Madinah Al Munawroh, begitu
sahabat Bilal ziarah ke makam Rasulullah, Sayidina Abu Bakar mendengar Sayidina
Umar mendengar, mereka langsung menemui sahabat Bilal. Dan ziarah bersama.
Sayidina Abu Bakar menangis. ‘Hai Bilal kapan datang?’ Tanya Khalifah Abu
Bakar.
Mereka
menangis rangkul-rangkulan. Kemudain Sahabat Abu Bakar meminta sayidina Bilal
untuk kembali mengumandangkan adzan di Madinah; ‘tolong dengung¬kan kembali
adzanmu sebagaimana zaman Rasulullah.’ ‘Mulutku tidak bisa di buka,’ jawab
Sayidina Bilal. Sayidina Umar yang juga meminta ke¬sediaan sahabat Bilal mendapat
jawaban yang sama.
Akhirnya
di sana ada 2 anak. Yang satu umurnya 9 tahun, yang satu umurnya 8 tahun, siapa
mereka? Mereka adalah Imam Hasan dan Husain; dua orang cucu Nabi. Imam hasan
dan Husain datang kepada Sahabat Bilal, begitu sahabat Bilal tahu, langsung
menjemput kedatangan Imam Hasan dan Imam Husain. langsung dirangkul, begitu
mencium kedua cucu Nabi, tambah sedih lagi sahabat Bilal, beliau kembali
menangis. Karena apa? Keringat kedua anak ini tadi seperti keringat datuknya;
baginda Nabi SAW. Luar biasa.
Akhirnya
dua orang ini berbicara. ‘Ya Bilal’ kata Sayidina Hasan yang saat itu ditemani
adiknya; Imam Husain; ‘Tolong kumandangkan kembali adzan, sebagaimana engkau
lakukan pada zaman datukku baginda Rasulullah SAW’. Dari situlah sahabat Bilal
luluh. ‘Kalau yang memerintah adalah dua anak ini, mana mungkin aku bisa
menolak. Karena ini adalah sempalan dari darah daging Rasulullah SAW. Kalau
saya menolak, nanti di akherat bagaimana bertemu dengan baginda Rasul SAW,’
pikir sahabat Bilal.
Kemudian sahabat Bilal naik ke menara menunaikan adzan, ketika sahabat Bilal adzan seluruh penduduk Madinah, tidak anak kecilnya, tidak orang dewasanya, semua keluar dari rumahnya masing-masing sambil mengatakan Rasulullah hidup kembali-Rasulullah hidup kembali. Karena apa, mendengar suaranya Bilal. Sebab ketika sahabat Bilal adzan selalu selalu pas dengan baginda Rasulullah SAW. Mereka semua keluar berduyun duyun mendengar suaranya Bilal ra.
Kemudian sahabat Bilal naik ke menara menunaikan adzan, ketika sahabat Bilal adzan seluruh penduduk Madinah, tidak anak kecilnya, tidak orang dewasanya, semua keluar dari rumahnya masing-masing sambil mengatakan Rasulullah hidup kembali-Rasulullah hidup kembali. Karena apa, mendengar suaranya Bilal. Sebab ketika sahabat Bilal adzan selalu selalu pas dengan baginda Rasulullah SAW. Mereka semua keluar berduyun duyun mendengar suaranya Bilal ra.
KOMENTAR