Simpatisan ISIS Ponpesariwani, Jakarta - Sebuah situs web yang terang-terangan secara terbuka mengkampanyekan ISIS Indonesia kini ...
 |
| Simpatisan ISIS |
Ponpesariwani, Jakarta - Sebuah situs web yang terang-terangan secara terbuka mengkampanyekan ISIS Indonesia kini ramai diperbincangkan di media sosial dan online.
Dalam situsnya, secara terbuka situs tersebut memuat gambar Presiden, Kapolri dan TNI yang diberi tanda silang merah dan memberi penjelasan atas foto tersebut bahwa mereka semua adalah toghut dan kafir.
Dalam situsnya, secara terbuka situs tersebut memuat gambar Presiden, Kapolri dan TNI yang diberi tanda silang merah dan memberi penjelasan atas foto tersebut bahwa mereka semua adalah toghut dan kafir.
Simak saja penjelasan foto yang mereka tulis di web http://ruju-ilalhaq.blogspot.com/2014/06/menyambut-panglima-baru-isis-indonesia.html seperti ini “Berbaju batik adalah Ustad Adam Amrullah, salah satu panglima baru ISIS (Indonesia), di sebelah kanannya (jaket cokelat) adalah Ustad Perdana Ahmad, salah satu mujahidin dalam perang Poso dan Ambon. Kami mendirikan pusat-pusat ruqyah sebagai sarana dakwah dan mendapatkan maisyah untuk ongkos berjihad menegakkan syariat islam di Indonesia, serta mengirim mujahidin ke wilayah konflik. Indonesia adalah negara dengan penduduk islam terbesar, namun kita belum bisa menegakkan syariat islam karena negara ini dipimpin thaghut, dari presiden sampai gubernur, kapolri, panglima tni, bupati, camat, kepala desa bahkan ketua RT, tak sedikit mujahid yang menjadi syahid karena laporan ketua RT atas keberadaan sahabat-sahabat kita. Tapi itu bukan memupus semangat jihad kami, itu adalah cambuk penyemangat. Setiap nyawa seorang polisi, tentara, ataupun pejabat pemerintah dari RT sampai presiden, adalah balasan surga di sisi Allah SWT. Janji Allah itu PASTI! Allaahu Akbar!”
Meski belum ada bukti perbuatan kekerasan fisik yang dilakukan oleh website tersebut tapi beberapa tulisan disitus tersebut cenderung melawan Pemerintah dan bisa menimbulkan anarkisme jika dibiarkan berlarut. Hingga berita ini dibuat belum ada respon dan sikap resmi pihak terkait atau penegak hukum yang menanggapi munculnya situs tersebut. (moslemforall.com)
KOMENTAR