Foto: Google Play RamahNUsantara, Jakarta - Manfaat llmu Tajwid atau (فائدته) Termasuk Salah Satu Mabadi llmi Tajwid Oleh: Drs.N...
Foto: Google Play |
RamahNUsantara, Jakarta - Manfaat llmu Tajwid atau (فائدته) Termasuk Salah Satu Mabadi llmi Tajwid
Oleh:
Drs.Nur Ali Al-Fatawiy
Mabadi llmi Tajwid adalah pendahuluan llmu Tajwid. Jadi, sebelum kita membahas isi llmu Tajwid, perlu adanya pendahuluan lebih dahulu, agar saat membaca Al-Qur'an, bisa berjalan dengan lancar.
Perbandingan, Kalau kita ingin melaksanalan hal-hal yang bersifat fisik, seperti senam, main silat, olah raga atau lainnya, perlu adanya pemanasan lebih dahulu agar saat pelaksanaan inti fisiknya, nanti tidak menimbulkan masalah-masalah yang merugikan diri sendiri. Demikian pula llmu Tajwid perlu adanya pendahuluan agar saat membaca Al-Qur'an, kita tidak terkena laknat akibatnya itu.
Banyak orang baca Al-Qur'an namun bukan menjadikan ibadah baginya tapi justru menjadikan kerugian bagi si pembacanya itu sendiri. Bagaimana caranya, salah baca tapi tidak berdosa? Bacalah Al-Qur'an tanpa harus terdengar oleh orang lain atau dalam hal shalat berjamaah misalnya, cukuplah jadi makmum, jangan paksakan diri jadi lmam.
Itulah perlunya dibahas mabadi itu di sini. Mabadi yang dibahas pada kesempatan ini adalah (فائدته), artinya: manfaatnya, yakni manfaat perlunya ilmu tajwid atau istilah lainnya adalah jika bicara manfaat (فائدته) adalah sama dengan bicara tentang hasil dari mempelajari ilmu tajwid atau istilah Arabnya adalah (ثمرته), yakni: hasilnya.
Bisa dikatakan bahwa yang dimaksud (فائدته) sebenarnya adalah (ثمرته). Mari kita lihat apa manfaat atau hasil dari mempelajari ilmu tajwid ini? Inilah jawabannya:
الثمرة (هي) الفائدة و فائدته صون اللسان عن الخطاء فيماأنزل الله من القرأن والفوز بسعادةالدارين
Artinya: Hasil maksudnya adalah manfaat (dari belajar ilmu tajwid), yakni: menjaga lidah dari kesalahan (mengucapkan) isi Al-Quran yang telah diturunkan oleh Allah SWT agar (kita) mendapat keberuntungan atau kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Kalau ada orang membaca Al-Qur'an salah, yakni tanpa menghiraukan ilmu tajwid, maka orang itu berdosa. Berikut pandangan ulama sebagai berikut.
من لم يجود القرأن فهو آثم
Artinya: Barang siapa membaca Al- Qur'an tanpa (menghiraukan) ilmu tajwid, maka orang tersebut berdosa.
Contoh kesalahan membaca fathah dibaca dhummah terhadap salah satu huruf pada ayat di bawah ini:
انما يخشى الله من عباده العلماء
Lafazh (الله) di situ huruf (ه)-nya bacanya wajib fathah. Jika kita membacanya dhummah, maka otomatis Allah SWT marah kepada kita sebagai pembacanya.
Kenapa demikian? Coba sja, jika dibaca fathah huruf (ه)-nya, itulah yang sesuai dengan makna yang diinginkan Allah dan itu telah diwahyukan lafal dan maknanya itu kepada Rasulullah. Jadi, arti (ه) yang dibaca fathah, yakni: Hanya ulama yang takut kepada Allah.
Namun jika (ه)-nya itu dibaca dhumah, maka maksud dari arti ayat tersebut bisa berbeda jauh sekali. Jika kita paksakan membacanya dengan dhummah, maka artinya sudah melenceng dari makna seharusnya. Bagaimana makna yang melencengnya itu? Melencengnya adalah terjemahannya jadi berubah menjadi seperti ini: Allah hanya takut kepad ulama.
Akibat salah membaca harkat ternyata bisa ada yang berubah maksud, apa lagi jika kita membaca hurufnya yang salah. Pembahasan seperti itu, hanya sekedar, agar kita bisa memahami kenapa baca Al-Qur'an kok bisa terlaknat.
Berdasarkan pemaparan itu, wajarlah kalau ada ulama yang mengatakan berdosa baca Al-Qur'an tanpa menghiraukan ilmu tajwid.
Inilah perlunya mabadi ilmu tajwid yang berhubungan dengan manfaat mempelajari ilmu tajwid.
Kalau kita sudah tahu manfaat mempelajari ilmu tajwid ini, mudah-mudahan untuk mempelajarinya, kita semakin sabar, agar ketika kita membaca Al-Qur'an tanpa adanya kesalahan dalam pembacaannya.
Dengan kata lain, insya Allah, lidah kita akan terjaga dari kesalahan penyebutan huruf-huruf Al-Qur'an.
Bicara tentang terjaganya lisan dari salah ucap, seperti huruf (ق) pada kata (قلب) kalau mau dikatakan terjaga, harus dibaca (Q), yakni: "Qalbu", artinya: hati.
Namun, jika kata (قلب) dibaca (K), yakni: "Kalbu", maka maknanya bisa berubah menjadi: "anjing", yakni: binatang yang jika kita terkena basahannya, harus dicuci dengan 7 x air dan salah satunya harus dicampur dengan debu. Itulah, makanya perlunya ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur'an atau perlunya pendahuluan sebelum membahas isi ilmu tajwidnya.
----------------------------
Penulis:
Rois Syuriyah MWC NU Cipayung Jakarta Timur.
KOMENTAR