Foto: NU Online RamahNUsantara, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan menggelar seminar Memperkokoh Nilai Kebangsaan melalui...
Foto: NU Online |
RamahNUsantara, Jakarta - Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama akan menggelar seminar Memperkokoh Nilai Kebangsaan melalui Penguatan Ekonomi Warga. Seminar tersebut sebagai bagain pra Konferensi Besar dan Musyawarah Nasional 2017 berlangsung selama dua hari, 7-8 Oktober 2017.
“Merumuskan tawaran kebijakan dan partisipasi pengusaha serta gerakan ekonomi warga untuk merebut kesempatan dalam mengurangi kesenjangan dan mengatasi kemiskinan,” kata Ketua Panitia Konbes dan Munas 2017, Robikin Emhas, Rabu (4/10) di Jakarta.
Menurut Robikin di tengah-tengah optimisme Indonesia yang diprediksi akan masuk lima negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030, menyimpan paradoks. Naiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, dalam waktu yang sama menjadikan negara dengan kesenjangan ekonomi tertinggi di ASEAN.
“Data yang ada menunjukkan, empat orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan lebih dari 100 juta penduduk Indonesia. Kesenjangan antara kaya dan miskin secara kumulatif juga menunjukkan tren yang kian tinggi,” ujarnya.
Di sisi lain, sambung Robikin, terjadi pelebaran dan pendalaman pengaruh dari gerakan radikal yang bukan saja akan menjadi ancaman bagi kohesivitas sosial kebangsaan, rentan konflik dan kekerasan.
Hal itu dapat memperlambat bahkan menjadi penghalang bagi capaian optimisme tersebut di atas, melainkan juga akan menjadi faktor penting bagi sulitnya upaya untuk memeratakan ekonomi karena energi masyarakat akan terkuras untuk kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan cenderung destruktif, baik untuk radikalisme maupun untuk mencegahnya.
“Karenanya seminar juga bertujuan menemukan sebab-sebab kesenjangan dan radikalisme serta hubungan satu dengan yang lain; serta merumuskan tawaran kebijakan dan partisipasi pengusaha serta gerakan ekonomi warga untuk merebut kesempatan dalam mengurangi kesenjangan dan mengatasi kemiskinan,” tegasnya.
Seminar akan menghadirkan narasumber yakni Ekonom Faisal Basri, Sekjen ISNU Cholid Shaerozy, Ekonom Kalteng Danes Jayanegara, Ketua OJK Wimboh Santoso, Founder Go-Jek Nadhim Makarim, Farhan Slamet, Anggota KEIN Sudhamek, Subandi dari Bappenas, dan pelaku usaha Abdul Rasyid.
Sementara Alissa Wahid dan Ahmad Suaedy dijadwalkan memandu seminar yang akan digelar di Hotel Luansa Palangka Raya, Kalimanta Tengah. (kendi/ nu.or.id)
KOMENTAR