RamahNUsantara, Jakarta - Pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Johar Baru, Jakarta Pusat, menuai sms warga Johar baru...
Sms yang di kutip dari Facebook Maman Gatra, begini isinya:
Tadi, saya mengirim sms (yang ternyata sangat panjang) kepada Lurah Johar Baru, Jakarta Pusat. Dengan cc mulai dari sesama warga, Ketua RT, Camat, Kepala Dinas Pemukiman, sampai Asda Bidang Kesra.
Tapi, di hape saya tertulis "failed". Bahkan, ketika saya kirim ulang sampai tiga kali. (Anehnya, salah seorang tetangga malah bisa menerima dan mengirim sms balasan).
Saya kutip di sini, isi sms tersebut seutuhnya. Siapa tahu bisa sampai kepada pihak terkait:
"Pak Lurah, saya sebenarnya enggan menyampaikan ini. Takut disebut sok atau lebay. Tapi, jalan dan lingkungan (termasuk saluran airnya) di lingkungan RPTRA Johar Berseri itu apa tak bisa dibuat benar-benar bersih?
Biasanya sih saya yang menyapunya tiap pagi dan sore. Tapi, saya sedang ada pekerjaan, dan emoh karena toh sampah-sampah itu lebih disebabkan kunjungan orang luar dan sekarang ditambah proyek pembangunan RPTRA itu. Capek juga kalau itu harus menjadi kewajiban saya semata.
Sementara, saya melihat apa salahnya kalau itu menjadi tanggungjawab dan kewajiban PPSU (atau petugas RPTRA, kelak. Dan dalam konteks inilah, plus tanggungjawab keamanan dan ketertibannya, kenapa saya mengusulkan agar kawasan RPTRA diperluas meliputi komplek Krajab).
Saya tak bicara bagaimana seharusnya proyek itu meminimalkan debu dan sampah. Toh, sudah mau selesai juga. Dan seperti saya sampaikan tempo hari, sebagai warga saya tak menginginkan banyak hal. Cukup bersih, tertib, dan aman.
Bagi saya, itulah tanda kemajuan, kemodernan, keadaban. Hal lainnya bisa diraih kemudian.
Macet, korupsi, kemiskinan, kualitas pendidikan, minimnya ruang terbuka umum, memang masalah. Tapi, itu menyangkut wewenang instansi lain dan masalahnya lebih komplek. Saya kira yang mendasar dan bisa kita (baca: Kelurahan dan Kecamatan) lakukan bersama adalah tiga hal dasar itu. Terutama kebersihan,yang bisa kita rasakan sehari-hari, kasat mata, dan praktis ada di depan mata.
(Bahkan, alasan utama saya ikut menandatangani petisi penutupan akses dari RW 8 ke Taman Krajaba tempo hari adalah soal kebersihan ini. Bukan pencurian atau tawuran, yang tak terjadi tiap hari. Beda dengan kebersihan).
Itu saja, Pak Lurah.
Mohon maaf atas kenyinyiran ini. Mudah-mudahan Bapak juga sering mengintip diskusi kami di Qlue atau malah facebook, untuk memahami kenyinyiran saya ini.
(Maman Gantra, depan TPTRA Johar Berseri, RT 14/01)
cc: Asda Kesra, Dinas Perumahan, dan Camat Johar Baru"
Ember... Panjang nian! Tapi, sudahlah... 😂😥🙏😘🤔🤩🤐😜😏🙄
(*)🙄🙂
KOMENTAR