body { font: normal normal 12px 'Roboto', sans-serif; color: #000000; background: #FFF none repeat scroll top left; } .header-button { display: block; height: 60px; line-height: 60px; background: #010048; }

Hikmah Jum'at : Lezatnya Iman

Foto : TekadW RamahNUsantara, Jakarta,- Konsekuensi iman dalam Islam bersifat visi jauh kedepan menembus dimensi materi dunia menuju k...

Foto : TekadW
RamahNUsantara, Jakarta,- Konsekuensi iman dalam Islam bersifat visi jauh kedepan menembus dimensi materi dunia menuju kekekalan. Keabadian di akhirat tergambar dalam dahsyatnya siksa hidup di neraka, dan nikmat luar biasa tak terehingga hidup di surga. Tentu sebagai manusia beriman kita ingin meraih kabahagian di akhirat. Kehidupan fana di dunia sekalipun penuh fatamorgana, jangan mempengaruhi visi manusia beriman. Kita harus pandai menginvestasikan karunia yang Allah berikan, ke model usaha yang memiliki prospek menuju sukses bahagia di kehidupan kekal kelak, dikehidupan yang sesungguhnya. Jangan kita terbuai dengan fenomena hubbuddunnya, karena hal ini memiliki dampak layaknya khamr, memabukkan, memiliki dampak ekspresi mendalam dan berlebihan. Bayangannya (fatamorgana) masuk melalui telinga, mata, penciuman, kulit atau indra kita, sehingga mempengaruhi jiwa (nafs), dan itu semua sangat di pengaruhi oleh hembusan syaitan musuh nyata manusia.

Kebahagiaan dan kesengsaraan hidup di dunia janganlah kita ukur dengan materi dunia. Tapi ukurannya harus berorientasi iman. Alat kesabaran dan rasa syukur yang Allah pancarkan ke dalam jiwa manusia harus benar-benar difahami, dilatih, dihayati, sehingga setiap bayang-bayang dunia yang hendak menghijab visi ukhrawi kita tersibak, menipis, menyingkir dan hilang dalam pandangan mata bathin kita. Karena fahami dan yakinilah sabar dan syukur adalah bagian dari NurIlahi (asmaul husna) milik-Nya. 

Bahagia adalah hak manusia beriman, karena semua yang fana sirna oleh cahaya kecintaan kepada-Nya dan rindunya akan kampung akhirat yang merasuk, “nyurup” dalam jiwa (qalbu) terpancar kedalam setiap langkah dan detik kehidupannnya di dunia.
“Nyurupnya” iman dalam hati akan menghadirkan pribadi yang bermanfaat dalam kehidupan dunia, karena manusia hadir sebagai khalifah fil ardh (pemimpin di dunia) bermanfaat untuk sesama, bermakna setiap langkahnya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau sebaiknya diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketika seseorang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir, ia harus membuktikan keimanannya tersebut dalam kehidupan nyata. Pertama, berkata hal-hal yang baik dan kalau tidak bisa maka sebaiknya diam. Orang yang beriman kepada Allah semestinya selalu sadar bahwa setiap perkataan yang keluar dari lisannya tidak pernah luput dari pantauan Allah SWT, baik isi maupun motif mengapa perkataan itu muncul.

Sementara keimanan pada hari akhir akan membuat orang itu sadar bahwa setiap perkataan yang keluar dari lisannya akan dimintai pertanggungjawabannya nanti di akhirat. Sehingga, keimanan kepada Allah dan hari akhir akan membuat seseorang berhati-hati dalam berbicara karena merasa dipantau oleh Allah dan merasa bahwa semua perkataannya itu akan dimintai pertanggungjawaban nanti di akhirat. Alhasil, orang itu akan selalu berkata baik dan meninggalkan perkataan yang buruk.

Kedua, memuliakan tetangga. Memuliakan artinya, di samping tidak menyakiti juga menghormati atau memuliakan para tetangga, yaitu orang-orang yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Hal ini juga termasuk bukti keimanan seseorang kepada Allah dan hari akhir.

Orang yang beriman kepada Allah akan merasa bahwa semua perkataan, sikap, dan perbuatan yang ia tujukan kepada para tetangganya tidak pernah lepas dari perhitungan Allah, dan juga tidak akan pernah sia-sia karena di akhirat nanti akan ada balasannya.
Ketiga, memuliakan tamu. Tamu adalah setiap orang yang datang berkunjung ke rumah kita, baik karena hubungan famili, pertemanan, bertetangga, maupun orang asing yang hendak bersilaturahim ke rumah kita.

Ketika ada orang bersilaturahim ke rumah kita, setidaknya mereka telah mengurangi kesempatan kita untuk bersua dengan keluarga, mengurangi waktu istirahat kita, bahkan bisa mengusik ketenangan kita. Oleh karena itu, tuan rumah yang bisa mengorbankan itu semua dan memuliakan orang yang datang ke rumahnya, menjadi bukti keimanannya kepada Allah dan hari akhir.
Foto : suyudLhakim
Jangan kamu sibuk dengan segala sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah, sibukanlah dirimu dengan apa yang telah diperintahkan Allah. Karena jika kamu sibuk dengan berbagai urusan dunia dan fasilitasnya, maka dirimu akan lupa dengan kewjibanmu mengabdi sebagai hamba-Nya. Allah tidak akan lupa menyediakan fasilitas sesuai kebutuhanmu di dunia, sedangkan kamu tidak boleh lupa melaksanakan segala perintah dan larangan yang telah dicontohkan oleh Rasul-Nya.

Hakikat orang yang kaya atau berkecukupan ialah orang yang dapat merasakan lezatnya iman, mempunyai sifat Qana'ah (menerima apa adanya) adalah salah satunya. Hati yang qana'ah selalu tenteram dalam menghadapi semua persoalan hidup, baik dalam bentuk ujian penderitaan atau berlimpah nikmat. Jika sedang menghadapi ujian dan cobaan, maka langsung berlindung hanya pada Allah dan jika sedang berlimpah kenikmatan tidak akan lupa bersyukur dan sujud hanya pada Allah karena hakikatnya semua dari-Nya dan milik-Nya. Hatinya tidak terpengaruh oleh situasi apapun yang ada disekelilingnya, tenang dan damai menuju kepada Allah Swt. InsyaAllah …

(suyudlukman)



Nama

#LTN NUJaktim,3,#Pagarnusa #Nahdlatululama,3,AGAMA,65,AKIDAH,5,FIQH & USHUL FIQH,17,GALERI MAJELIS,1,HADIST dan ILMU HADIST,7,Hikmah,49,HUMOR,7,ISLAM,11,KHUTBAH,11,Kumpulan Sholawat,5,NAHWU SHOROF,3,Nasional,6,OPINI,42,Pendidikan,58,PSIKOLOGI AGAMA,26,RENUNGAN,30,SEJARAH,52,TASAWUF,21,TEKNOLOGI,2,TENTANG CINTA,10,TERJEMAHAN KITAB KUNING,1,ULUMUL QURAN,9,USHUL FIQH,4,WARTA,9,WARTA FOTO,15,WARTA JAKARTA,31,WARTA NASIONAL,229,Warta NU,65,WARTA POLITIK,29,Wisata Alam,2,WISATA RELIGI,1,
ltr
item
ramahNUsantara: Hikmah Jum'at : Lezatnya Iman
Hikmah Jum'at : Lezatnya Iman
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmxijL1UFi5OYnGfizxkXijTZ4u4wX_8ZTnT8a23IkyO7m3VvSN50W1crLCD2ONm88VOPsw1RDvQrQT25Yut7fbFtXGZo9BEImBeUF2ajUP61IEyTjR75_DJZas6XPWr05mU-w-KDN1S4/s320/wahid+hasyim.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmxijL1UFi5OYnGfizxkXijTZ4u4wX_8ZTnT8a23IkyO7m3VvSN50W1crLCD2ONm88VOPsw1RDvQrQT25Yut7fbFtXGZo9BEImBeUF2ajUP61IEyTjR75_DJZas6XPWr05mU-w-KDN1S4/s72-c/wahid+hasyim.jpg
ramahNUsantara
http://ponpesariwani.blogspot.com/2018/01/hikmah-jumat-lezatnya-iman.html
http://ponpesariwani.blogspot.com/
http://ponpesariwani.blogspot.com/
http://ponpesariwani.blogspot.com/2018/01/hikmah-jumat-lezatnya-iman.html
true
3253109472015871150
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts BACA LAINNYA Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Ramah NUsantara Ramah NUsantara Halaman Postingan Baca Semua BACA JUGA BERITA Ramah NUsantara ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy
--- Kirimkan Artikel Anda Melalui email ramahnusantara@gmail.com ----