Foto: KH. Munif Zuhri RamahNUsantara, Tegal - Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan, Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam...
|
RamahNUsantara, Tegal - Dalam
riwayat Abu Hurairah dikatakan, Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam
bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah (HR.
Malik).
Ketika
emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan
sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala
sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain,
dll di sekitarnya.
Banyak
orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari
orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau
emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak
melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.
Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya :
- Berkata keras dan kasar pada orang lain.
- Berprasangka buruk pada orang lain [su’uzhon]
- Mau menangnya sendiri dan merasa paling benar dan sempurna [egois]
- Ingin orang lain mengerti dirinya tetapi dia tidak mau mengerti dan memahami orang lain
- Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
- Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
- Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
- Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.
- Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
- Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain. dsb...
Beberapa cara meredam amarah menurut Ajaran Agama Islam :
- Membaca Ta’awwudz. Rasulullah bersabda Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (HR. Bukhari Muslim).
- Berwudlu. Rasulullah bersabda Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah (HR. Abud Dawud).
- Duduk. Dalam sebuah hadist dikatakan Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah(H.R. Abu Dawud).
- Diam. Dalam sebuah hadist dikatakan Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (HR. Ahmad).
- Bersujud,
artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadist dikatakan
Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau
melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka
barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan
tanah (sujud). (HR. Tirmidzi)
Sesungguhnya, marah maupun emosi adalah sudah menjadi sifat dan tabiatnya manusia. Namun, dalam hal ini, islam mengajarkan kita untuk dapat mengendalikan semaksimal mungkin, sehingga amarah kita tidak akan menimbulkan efek-efek yang negative. - Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah saw bersabda Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridhai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridhai (HR. Ahmad). Wallahu a’lam bish-Shawab. Semoga bermanfaat.
KOMENTAR