Foto: Istimewa RamahNUsantara, Jakarta - Sandaran llmu Tajwid (استمداده) itu Masih Termasuk Bahasan Mabadinya Oleh: Drs.Nur Ali A...
Foto: Istimewa |
Oleh:
Drs.Nur Ali Al-Fatawiy
A) Arti Istimdad
Istimdad llmu Tajwid (الاستمداد) artinya adalah: sandaran. Maksud sandaran adalah bisa dikatakan bahwa ilmu tajwid ini bersandarnya kepada kitab yang jadi sumber rujukan lslam dan kaum muslimin.
Pembahasan istimdad (استمداد) dalan ilmu tajwid ini masih termasuk dalam pembahasan Mabadi lmu Tajwid, yakni: Pendahuluan llmu Tajwid.
Dengan kata lain bahwa ilmu tajwid ini berdalilnya bukan kepada Kitab Perjanjian Lama seperti:Talmud, kitab ajaran Yahudi dan bukan pula bersumber kepada Kitab Perjanjian Baru, kitab-kitabnya Nasrani, seperti: Yohanes, Matius atau yang lainnya.
Akan tetapi istimdad atau tulisan Arabnya adalah (الاستمداد), yakni sandaran ilmu tajwid, ketetapannya adalah sebagai berikut.
الاستمداد او استمداده
هو من الكتاب والسنة
Artinya: Sandaran (ilmu tajwid) adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah atau menurut terjemahan tulisan Arab-Melayu adalah sbb:
(كلوارنث دارفد قرأن دان حديث).
Berdasarkan itu, jadi, sandaran maksudnya adalah keluarannya atau rujukan dalilnya. Apa rujukannya? yakni: Qur'an dan Hadits itu.
B) Sandaran llmu Tajwid
Berikut sebagian sandaran ilmu tajwid yang meliputi ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menuntut timbulnya lmu Tajwid.
1) Dalil Al-Qur'an
a) Q.S, Al-Haqqah (69:44-45) sbb:
ولوتقول علينا بعض الاقاويل , لأخذنا منه باليمين
Artinya:"Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami. Pasti Kami ambil dia (sekeras-kerasnya) dengan tangan kanan.
Mafhum dan hubungannya dengan ilmu tajwid:
"Seandainya ada yang baca Al-Qur'an yang atas nama-Ku sembarangan, tentu nanti Aku bubut (kepalanya) dengan tangan kanan sekeras-kerasnya".
b) Q.S, Al-Muzzammil, (73:4) sbb:
....ورتل القرأن ترتيلا
Artinya:
"Dan bacalah Al-Qur'an dengan perlahan-perlahan".
Mafhum dan hubungannya dengan tajwid:
"Bacalah Al-Qur'an dengan seteliti-telitinya sesuai dengan ilmu tajwid".
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramahullahu wajhah, berkata:
الترتيل هو تجويد الحروف ومعرفة الوقوف
Artinya:
Tartil adalah bagusnya pengucapan huruf-huruf dan mengetahui (bagai mana cara) waqaf (saat baca Al-Qur'an).
2) Dalil Hadits
a) H.R.Thabrani
عن زيدبن أرقم : جاء رجل الى رسول الله صلعم فقال : أقرأني ابن مسعود سورة أقرأنيها زيد بن ثابت ، وأقرأنيها أبي بن كعب فاختلفت قراءتهم ، فبقراءة أيهم أخذ ؟ فسكت رسول الله صلعم وعلي الى جنبه فقال علي : ليقرء كل انسان منكم كما علم ، فانه حسن جميل . رواه الطبراني
Artinya:
Dari Zaid bin Arqam berkata :"Datang seorang lelaki kepada Rasulullah SAW, lalu bekata: (Ya. Rasulullah, lbnu Mas'ud pernah membacakan kepadaku surah yang pernah dibaca oleh Zaid bin Tsabit bahkan pernah dibacakan pula oleh Ubai bin Ka'ab, (ternyata) bacaan mereka saling bertentangan. Lalu bacaan yang mana di antara mereka yang Aku harus pilih? Lalu Rasulullah SAW diam dan tiba-tiba Ada Sayyidina Ali di samping Rasulullah SAW itu, maka berkatalah Sayyidina Ali itu: Pokoknya, setiap orang di antara kamu sekalian, baca Al-Qur'an dan haruslah disesuaikan pembacaannya itu dengan ilmu (tajwid) yang dimilikinya. (Ilmu tajwid tersebut adalah tahsin), yakni: hasan = bagus dan jamil = indah".
b) H.R. Turmudzi
عن أبي بن كعب قال : لقي رسول الله صلعم جبريل عند احجار المروة ، قال رسول الله صلعم لجبريل : اني بعثت الى آمة أميين ، فيهم الشيخ الفاني ، والعجوز الكبير ، والغلام فقال : فمروهم فليقرؤوا القرأن على سبعة أحرف . رواه الترمذي
Artinya:
Dari Ubai bin Ka'ab berkata:"Rasulullah SAW pernah bertemu Jibril di lhjaz Marwah, lalu bersabda Rasulullah SAW kepada Jibril: Aku diutus kepada umatku yang ummi, mereka, ada yang sudah jompo, ada yang sudah amat tua bahkan ada yang masih kanak-kanak. Berkata Jibril: Biarkan mereka dan suruhlah mereka baca Al-Qur'an (yang diturunkan) atas tujuh huruf itu".
C) Tujuh Pembagian Huruf Hijaiyah sbb:
Tujuh pembagian huruf hijaiyah dari totalnya adalah salah satu tafsiran dari kata-kata (سبعة أحرف).
Setiap pembagian yang tujuh huruf di bawah ini terdapat kebalikan-kebalikannya, hanya saja tidak disebutkan di sini.
Jadi, setiap bagian dari yang tujuh, yang dituliskannya hanya satu. Contoh: dalam huruf hijaiyah, ada huruf-huruf yang tidak bertitik, maka huruf-huruf yang bertitik, tidak perlu dibahas di sini. Demikian pula kebalikan pembagian-pembagian yang lain.
Berikut ini pembagian huruf-huruf hijaiyah menjadi tujuh pembagian sbb:
1) آحرف لها صيغة متفرقة
Artinya: "Huruf yang bentuknya berbeda (dengan yang lainnya), yakni: bentuknya tidak ada yang sama", seperti:
ا، ك ، ل، م، ه، ء
2) أحرف ليس لها نقطة
Artinya:"Huruf-huruf yang tanpa titik", seperti:
ا، ح، د، ر، س، ص، ط، ع، و، ه، ء
3) حروف منفصلة
Artinya: "Huruf-huruf (yang tulisannya) tidak bisa menyambung", seperti:
ا، د، ذ، ر، ز، و، ء
4) أحرف لها تحت الخط حيث كانت منفصلة
Artinya:"Huruf-huruf (yang perbedaannya itu sampai) ke bawah garis (ketika) huruf tersebut dipisah (tulisannya)", seperti:
ج، ح، خ، ر، ز، س، ش، ص، ض، ع، غ، ل، م، و
5) أحرف لها فواتح السور
Artinya: "Huruf-huruf pembuka surah", seperti:
ا،ح، ر، س، ص، ط، ع، ق، ك، ل، م، ن، ه، ي
6) احرف قمرية
Artinya: "Huruf-huruf yang jadi penyebab lam (ال) dibaca jelas", seperti:
ا، ب، ج، ح، خ، ع، غ، ف، ق، ك، م، و، ه، ء، ي
7) أحرف تكتب وتلفظ وهي جميع الحروف الهجائية
Artinya: "Huruf-huruf yang tertulis (dalam Al-Qur'an, sekali gus) dilafalkan (hurufnya)", seperti:
ا، ب، ت، ث، ج، ح ،خ، د، ذ، ر، ز، س، ش، ص، ض، ط، ظ، ع، غ، ف، ق، ك، ل، م، ن، و، ه، لا، ء، ي
KOMENTAR