P ergantian tahun secara umum oleh sebagian besar umat manusia di dunia menjadi moment yang cukup penting, kesan dan perasaan yang ingin ...
Pergantian tahun secara umum oleh sebagian besar umat manusia di dunia menjadi moment yang cukup penting, kesan dan perasaan yang ingin dialami saat menyambut pergantian tahun adalah rasa kebahagiaan, optimis, serta semangat perbaikan baik lahir maupun bathin, terkandung nilai-nilai spiritual dalam menyambut peristiwa pergantian tahun.
Banyak
cara bahkan tradisi dalam menyambut tahun baru. Masyarakat etnis tionghoa
merayakan imlek yaitu tradisi pergantian tahun bagi etnis Tionghoa di negeri
Tiongkok, Taiwan, korea bahkan hampir warga Tionghoa di seluruh dunia. Tradisi
ini terkait erat dengan perayaan datangnya musim semi yang dimulai pada tanggal
30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama atau yang lebih
dikenal dengan istilah Cap Go Meh. Perayaan Imlek meliputi sembahyang imlek,
sembahyang kepada sang pencipta “Thian” atau Tuhan dalam bahasa Indonesia.
Tujuannnya adalah agar mereka memperoleh kehidupan lebih baik di tahun baru
yang akan mereka hadapi. (national geographic)
Tradisi
tahun baru yang membudaya di hampir semua benua di planet bumi ini adalah
menyambut tahun baru Masehi, semua manusia bersuka cita menyelenggarakan
hiburan, pesta kembang api dan lain-lain, dari acara dilingkungan kecil sampai
acara besar yang resmi diadakan oleh pengelola pemerintahan baik kota atau
provinsi. Secara histori pergantian tahun masehi memiliki nilai spirit
keagamaan, Pengganti Julius Caesar penguasa Kerajaan Romawi 45 SM yaitu Kaisar
Augustus, mengganti nama bulan “sextilis” dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga
setelah Junius, masuk Julius, Kemudian Agustus. Kalender Julian ini kemudian
digunakan secara resmi di seluruh Eropa hingga tahun 1582 M ketika muncul
Kalender Gregorian. Januarius (Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena
dua alasan. Pertama, diambil dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka
dua, satu muka menghadap kedepan dan satu lagi menghadap ke belakang. Dewa
Janus adalah Dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang
menuju tahun yang baru. Bagi orang Kristiani tahun baru masehi dikaitkan dengan
kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering
disebut agama Masehi. (atjehcyber)
Lalu
bagaimana dengan kita umat Islam di Indonesia yang merupakan agama mayoritas?
semarak tahun baru Islam di negeri kita Indonesia dari Sabang sampai Marauke
mulai terasa, tradisi ini seiiring dengan dakwah dan anjuran para tokoh agama
Islam di seluruh pelosok negeri ini baik para imam-imam Musholla atau masjid,
para ustad dan ustadzah Pembina Majelis Ta’lim anak-anak atau orangtua, Kiyai
pimpinan Pondok Pesantren, bahkan pimpinan aparatur pemerintahan, semua
mengajak untuk merayakan pergantian tahun Hijriyah dengan cara yang positif
mengandung nilai-nilai syiar Islam yang mengedepankan rasa syukur, muhasabah,
optimisme, kebersahajaan, kebersamaan dan perdamaian. Melalui acara tausyiah,
berdzikir bersama dan berdo’a akhir tahun dan awal tahun semoga harapan kedepan
nilai-nilai universal kemanusian menjadi jauh lebih baik.
Foto: RamahNusantara (20/9/17) |
Sudut
kota Jakarta Timur, tepatnya di Kelurahan Cipayung pada pukul 08.00 WIB ratusan
anak-anak Madrasah berbaris melakukan pawai berjalan menyusuri jalan di wilayah
Cipayung, diiringi tabuhan suara drumband, qosidah, dan marawis juga lantunan
salawat. Mereka adalah siswa siswi dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri 16 Cipayung
mencoba mensyiarkan tahun baru Hijriyah sebagai tahun baru Islam yang patut
disyukuri dan disambut dengan semangat perubahan, dalam meraih prestasi baik
akademik maupun non akademik khususnya di lembaga Madrasah, menurut Drs.
Kurnain seorang guru senior MIN 16 Cipayung sekaligus Ketua panitia acara
tersebut berdasar hasil komunikasi kami.
Pawai
obor juga dilakukan oleh ratusan umat muslim di Kota Bekasi, menyusuri jalan
raya dan perkampungan untuk memeriahkan pergantian tahun baru Islam pada Rabu
malam. Peserta pawai dari berbagai kalangan tampak antusias, tersebar secara
kelompok di beberapa sudut jalan Kota Bekasi. Seperti yang terpantau di Kampung
Pintu Air, Kecamatan Medan Satria. (Fernando.Liputan6.com). Obor memiliki nilai
filosofi bahwa nilai-nilai keIslaman adalah kumpulan cahaya yang mampu
menerangi secara lahir maupun bathin kearah perjalanan yang lebih baik bagi
setiap individu atau kelompok yang berada disekitarnya.
Tahun
Baru Islam, 1 Muharram 1439 H merupakan momentum muhasabah atau evaluasi
terhadap diri sendiri. Hakikatnya adalah bukan hanya perpindahan masa (waktu),
tetapi mental, moralitas, dan religiusitas kita sebagai warga bangsa. Mengubah
sifat buruk menjadi lebih baik, korupsi menjadi anti korupsi, bebas nilai
menjadi menjunjung tinggi nilai-nilai agama, miskin menjadi sejahtera, dan
seterusnya. Berfoya-foya, hura-hura bukan cara yang elok untuk mensyukuri
sebuah fase kehidupan. Tahun Baru Islam 1439 H mengajarkan kita menjadi hamba
yang pandai bersyukur disaat lapang maupun sempit, walau bersahaja namun
syarat makna. Bulan Muharram tepatnya tanggal 10 Syuro sering disebut “lebaran
anak yatim”, walaupun berbagi apalagi menyantuni anak yatim tidak berbatas
waktu kapanpun sangat baik. Tetapi di moment Muharram ini menjadi awal semangat
berbagi, membantu sesama harus tumbuh dan menjadi budaya di bulan-bulan
selanjutnya.
Pergantian
tahun Hijriyah selalu mengingatkan umat pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw
dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah. Hijrah merupakan mata rantai untuk
membangun tatanan kehidupan masyarakat yang memberi jaminan dan kebebasan
menegakkan akidah, menjalankan ibadah, merealisasikan ajaran Islam yang rahmatan
lil alamin, kasih sayang bagi alam semesta. (suyudlukmanhakim)
KOMENTAR