Foto: Ilustrasi (ARRAHMAH) RamahNUsantara, Jakarta - Ukhuwwah as Santriyyah. Oleh, Kiai Muhammad Sutlon Fatoni (Ketua PBNU) Disam...
Foto: Ilustrasi (ARRAHMAH) |
RamahNUsantara, Jakarta - Ukhuwwah as Santriyyah.
Oleh, Kiai Muhammad Sutlon Fatoni (Ketua PBNU)
Disamping ukhuwwah Islamiyyah, Ukhuwwah Wathaniyyah, dan Ukhuwwah Insaniyyah, di era informasi digital ini perlu mengembangkan Ukhuwwah as-Santriyyah.
Sudah waktunya ada gagasan yang terimplementasikan: Kongres Santri Indonesia agar diantara mereka tahu bahwa mereka satu tubuh, satu perjuangan dan satu tujuan.
Para santri itu mungkin lupa meskipun dia ada di satu desa sebenarnya mereka tidak sendiri. Dulu mungkin kelupaan itu tidak bermasalah namun di era informasi digital kini para santri harus sadar bahwa tulisannya dari pojok desa itu sampai ke pojok desa di ujung pulau.
Kalimat bijaknya menenteramkan santri di ribuan km sana; begitu juga kalimat bencinya membangunkan adrenalin santri di ratusan km sono. Fenomena saling menyakiti ini harus diakhiri.
Sudah waktunya mereka meniru para kiainya yang sudah bersatu dan terbangun chemistry nya. Jika para santri itu sudah bersatu dan sering bertemu saya yakin peradaban persantrian Indonesia cepat maju. Bersatulah para santri Indonesia, dari Sabang Sampai Merauke. (*)
KOMENTAR