Foto:Ilustrasi RamahNUsantara, Yogyakarta - Dan Islam yang datang belakangan ini gayanya seperti grosir: islam kaaffah, begit...
RamahNUsantara, Yogyakarta - Dan Islam yang datang belakangan ini gayanya seperti
grosir: islam kaaffah, begitu diikuti, mencuri sapi. Dilihat dari sini, saya
meminta, Tentara Nasional Indonesia, Polisi Republik Indonesia, jangan
sekali-kali mencurigai Nahdlatul Ulama menanamkan benih teroris.
Teroris tidak mungkin tumbuh dari Nahdlatul Ulama, karena
Nahdlatul Ulama lahir dari Bangsa Indonesia. Tidak ada ceritanya Banser kok
ngebom disini, sungkan dengan makam gurunya. Mau ngebom di Tuban, tidak enak
dengan Mbah Sunan Bonang.
Saya yang menjamin. Ini pernah saya katakan kepada
Panglima TNI. Maka, anda lihat teroris di seluruh Indonesia, tidak ada satupun
anak warga jamiyyah Nahdlatul Ulama. Maka, Nahdlatul Ulama hari ini menjadi
organisasi terbesar di dunia.
Dari Muktamar Makassar jamaahnya sekitar 80 juta,
sekarang di kisaran 120 juta. Yang lain dari 20 juta turun menjadi 15 juta.
Kita santai saja. Lama-lama mereka tidak kuat, seluruh tubuh kok ditutup
kecuali matanya. Ya kalau pas jualan tahu, lha kalau pas nderep di sawah
bagaimana. Jadi kita santai saja. Kita tidak pernah melupakan sanad,
urut-urutan, karena itu cara Nahdlatul Ulama agar tidak keliru dalam mengikuti
ajaran Rasulullah Muhammad saw. Baca Sebelumnya >> Murid Ulama itu Beda Dengan Murid Rasulullah
sumber : KH Agus Sunyoto Lesbumi
KOMENTAR