Pria ini tantang gus Nur alias Sugi Nur (ft/SS) RamahNUsantara, Jakarta - Media youtube semakin efektif menjadi alat ‘perang’ pernyat...
Pria ini tantang gus Nur alias Sugi Nur (ft/SS) |
RamahNUsantara, Jakarta - Media youtube semakin efektif menjadi alat ‘perang’ pernyataan. Setidaknya sampai Kamis (09/11/2017), media sosial seperti WhatsAap masih dijejali pernyataan Gus Nur dan lelaki yang menantang jotosan berdua. Meski isinya relatif menegangkan, tetapi, cara penyampaiannya cukup menghibur pendengar.
Gayanya mirip Gus Nur, tenang, ceplas-ceplos, kadang merendah, kadang marah-marah. Ambil gambarnya juga seadanya, dia bicara dalam (mobil) sebuah perjalanan.
“Saya nyariin Gus Nur, orang yang mengaku Gus Nur itu lho. Orang yang otaknya sakit, bukan kepalanya. Otaknya yang sakit, koplak otaknya. Kamu ngaku Gus Nur mulai kapan? Kapan bisa ngaji? Sama seperti saya. Tetapi saya sudah belajar…,” kata lelaki ini dengan gaya bahasa mirip Gus Nur.
“Cuma modal sorban, intrik makan paku. Oke aku panggil kamu Sugik ya..? Sugik! Kita sudah kenal, kita sama-sama di MLM dulu, aku yang naruhin kamu, nyungsepi kamu di lokalisasi JBL, aku yang bawa kamu ke hotel. Sekarang kamu belagu, nantangi Banser nantangi NU, sudah bener? Kalau nantangi, datang, nggak lari ke Banjarmasin, Semarang. Kemarin kamu sudah nyembah-nyembah, nangis-nangis buat surat pernyataan, belum 24 jam sudah kamu ulangi lagi. Itu bajingan namanya,” katanya dengan senyum simpul.
“Buat apa sih kamu cari tenar dengan nama Banser, dengan nama NU. Biar diakui para wahabi? Biar diakui hebat? Hebat apanya kamu? Yang sakit bukan NU yang sakit bukan Banser, kamu yang sakit. Koplak otakmu. Gendakanmu di mana-mana, kamu mikir duit, koplak kamu. Sugik, pandang saya, kamu nggak usah nantangi Banser NU, nggak usah. Cukup ketemu saya, ngopi bareng, ngobrol bareng, jotosan berdua, kalau perlu bacokan berdua nggak usah ke mana-mana oke?,” tutupnya. (RN)
KOMENTAR