RamahNUsantara, Sambas - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sambas menggelar Konferensi Cabang IV, di Aula Utama Kantor ...
RamahNUsantara, Sambas - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sambas menggelar Konferensi Cabang IV, di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Sabtu (23/12/17)
Konfercab IV yang dihadiri sejumlah alim, ulama dan umara’ Kabupaten Sambas, di antaranya, Syaikh Jayadi, MA selaku Mursyid TQN Khathibiyah Sambas, Bupati Sambas H. Atbah Romin Suhaili, Lc., Ir. H. Burhanuddin A. Rasyid, Ir. H. Hasanusi, MM selaku Ketua LPTQ Kabupaten Sambas,Ust. H. Mahmudi Ba’ni, Lc., H. Badran Hambi, Drs. Hakimin, Kemenag Sambas, Ketua Muslimat, PMII Sambas, HMI Sambas, KAMMI Sambas dan ramai lagi undangan yang turut hadir dalam kegiatan ini.
Turut hadir Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, yang diwakili oleh Ust. Kaharudin, S.Ag., Dr. Zulkifli dan rombongan beserta tiga orang dari PCNU Kabupaten Pontianak.
Ketua Panitia, Dr. Adnan Mahdi, M.S.I mengatakan, konfercab IV ini, mengambil tema, “Kontekstualisasi Nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah dalam Mengokohkan Nasionalisme dan Menjaga Geonologi Keilmuan Nahdlatul Ulama”, katanya membuka laporannya.
"Melalui Konfercab ini, diharapkan akan terpilih pengurus baru yang mampu membesarkan dan memasyarakatkan NU di Kabupaten Sambas serta sanggup menjaga geneologi keilmuan Aswaja dalam warga Nahdliyin. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 14 MWC NU se-Kabupaten Sambas", lanjut Adnan.
Selain itu Rais Syuriah, Ust. As’ari M. Amin, berharap, Konfercab kali ini bisa menghasilkan pengurus yang berkualitas serta mampu membawa NU Sambas lebih maju dan berkembang di masa depan.
Sementara, Bupati Sambas, H. Atbah Romin Suhaili, Lc. mengatakan, NU bisa menjadi pengawal kebhinekaan dan NKRI.
"NU bisa menjadi pengawal Kebhinekaan dan NKRI, memperbanyak mencari persamaan dalam keragaman dan selalu mengedepankan toleransi dalam perbedaan," kata H. Atbah dalam sambutannya.
"Saya merasa tenang dengan dilantunkan ayat suci al-Qur’an dan Shalawat Badar yang sangat menyejukan hati. Saya juga merasa senang mendengar nama NU, karena di dalamnya tersirat semangat yang tinggi dari para ulama untuk menjaga NKRI," ucapnya.
Lanjutnya, Atbah mengaku siap untuk ditempatkan sebagai Mukhtashar di kepengurusan NU ke depan.
Sementara PWNU Kalbar, Ust. Kaharudin, S.Ag. mengatakan, masyarakat Sambas mestinya harus bangga menjadi pewaris utama keilmuan NU, karena guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asyari merupakan murid langsung dari Syaikh Ahmad Khathib Sambas sebagai pendiri Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.
Kaharudin berpesan, ada 4 asas yang harus dipegang dalam mengembangkan NU, di antaranya adalah Amaliah dan Fikrah yang harus selalu mengiringi langkah dalam mengembangkan NU di masa depan.
"Saya senang Bupati Sambas bersedia menjadi Mukhtashar di kepengurusan NU, ini petanda baik bagi kemajuan dan kebangunan NU Sambas dimasa depan," ucapnya.
Acara dibuka oleh PWNU Kalbar, dilanjutkan dengan pembahasan tata tertib persidangan hingga penyampaian LPJ oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Sambas, H. Muhammad Arfi, periode 2012-2017.
"Kerja panitia hanya memerlukan waktu sekitar 10 hari, Konfercab bisa dilaksanakan dengan meriah dan sukses, belum pernah terjadi pada tiga kali konfercab sebelumnya," ungkap H. Muhammad Arfi, disela sela pembacaan pertanggung jawaban LPJ masa khidmatnya di NU.
Setelah laporan LPJ berakhir dan kepengurusan dinyatakan demisioner, dilanjutkan dengan pemilihan tim AHWA.
Dari Tim AHWA, terpilih kembali Ust. As’ari M. Amin sebagai Rais Syuriah, dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Tanfidziyah dengan dua calon, yakni, Attamimi Murthado dan Drs. H. Mujahidin, M.Si.
Hasil pemungutan suara, terpilihlah Mujahidin sebagai Ketua Tanfidziyah dengan mengantongi 10 suara, Attamimi hanya memperoleh dua suara, satu suara rusak, dan satu perwakilan tidak hadir. (*)
KOMENTAR