RamahNUsantara, Pamekasan -- Sampai lupa jika hari ini merupakan Hari Lahir IPNU, karena waktu dan pikiran dihabiskan dengan si kecil ...
RamahNUsantara, Pamekasan -- Sampai lupa jika hari ini merupakan Hari Lahir IPNU, karena waktu dan pikiran dihabiskan dengan si kecil yang lahir dua hari yang lalu. Walaupun sudah demisioner, namun pada momen ini saya ingin mengingatkan bahwa sejak kelahirannya pada tanggal 24 Pebruari 1954 yang lalu, IPNU telah mengemban amanat sebagai badan otonom NU terkait kaderisasi pelajar dan santri.
Maka, di sinilah sebenarnya peran IPNU di dalam tubuh NU dipertaruhkan sebagai lokomotif bagi pelajar dan santri untuk tetap kritis dan sadar terhadap berbagai macam persoalan. Artinya, IPNU Jaman Now dituntut untuk melakukan berbagai macam upaya dalam mengadvokasi pelajar di segala bidang.
Bila dirunut pada akar persoalan di atas, sebenarnya segmentasi pelajar dan atau santri yang dibidik oleh IPNU sebagai objek perjuangan, bukanlah tanpa alasan yang jelas. Hampir bisa dipastikan (walaupun tidak akurat 100%), semua elemen masyarakat sepakat bahwa pelajar merupakan tumpuan yang kokoh bagi bangsa dan Negara. Alasan ini berpijak pada argumentasi bahwa mereka merupakan elemen dari beberapa komponen penting dalam setiap perubahan.
Berangkat dari titik tolak tersebut, maka saya kira tidak berlebihan jika Francis Fukuyama mengklaim bahwa pelajar merupakan Agent of Change atau agen perubahan di setiap revolusi. Pandangan tersebut bila dikaitkan dengan sejarah perjuangan pra dan pasca kemerdekaan Negara Indonesia, maka pandangan kita tertuju pada barisan pelajar, pemuda, dan santri yang dengan gagah berani mengangkat senjata melawan segala bentuk gerakan imperialisme, kolonisme, serta penjajahan.
Untuk mewujudkan cita-cita agen perubahan di atas, maka kontekstualisasi perjuangan IPNU JAMAN NOW adalah dengan menggelorakan, "Capacity Building on Leadership", atau kapasitas pelajar dalam kepemimpinan. Maksudnya, IPNU dituntut untuk melahirkan kader-kader yang tidak hanya tangguh secara intelektual. Lebih dari itu, ketangguhan dalam aspek karakter serta keterampilan dalam berorganisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan misi IPNU itu sendiri.
Dengan kata lain, kaderisasi IPNU adalah upaya untuk mencetak calon-calon pemimpin masa depan yang memiliki kapasitas kepemimpinan yang tinggi serta berkarakter kritis terhadap berbagai persoalan dan perkembangan sosial yang dihadapi.
Selamat Hari Lahir
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama/IPNU
Pamekasan, 24 Pebruari 2018
Mohammad Khoiron
Wakil Ketua PW. IPNU DKI Jakarta Demisioner
Masa Khidmah 2013-2015
KOMENTAR