RamahNusantara, Jakarta - PBNU Menggelar pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di gedung PBNU. Rabu, (2/4/...
RamahNusantara, Jakarta - PBNU Menggelar pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di gedung PBNU. Rabu, (2/4/18)
Perbincangan ketua umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A bersama Grand Syekh membahas Al Azhar mendukung NU. Ia mengatakan, "Al-Azhar akan berada dibelakang (mendukung) NU dalam menyuarakan Islam yang moderat dan rahmat bagi semua manusia", ungkap Grand Syekh, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb.
"Orang yang mengajak berperang bahkan membunuh sesama muslim dengan dalih jihad adalah orang yang bodoh dalam memahami Islam الجهل بالإسلام ." Sambung Grand Syekh.
Ia juga berpesan, "Jangan pernah merasa paling ahli dalam beragama lalu menganggap orang lain salah, bahkan jangan sampai menuduh kafir sesasama muslim hanya karena beda pemikiran."
Sementara itu, ketua umum PBNU, Prof. Dr KH. Said Aqil Sirodj yang akrab di panggil kang Said, meminta umat Islam tidak mudah mengkafirkan orang lain. Menurutnya, tindakan itu merupakan kesalahan.
"Tidak boleh mengkafirkan orang yang salat dan tidak boleh mengkafirkan orang yang melakukan dosa. Orang melakukan dosa jangan dikafirkan," ucap kiai Said menirukan ucapan Ahmad.
Ia berpesan pada pertemuan itu, "Kita harus mengajarkan anak-anak kita seperti kita, harus betul-betul beraqidah. Di mana-mana ada jamaah mengkafirkan orang lain, ini yang menimbulkan perpecahan orang Islam dengan orang Arab"
Iapun berpesan, "NU harus mampu mempersatukan umat Islam dan mampu menjadi duta persatuan," sambungnya.
Grand Syekh menempati peringkat pertama tokoh muslim paling berpengaruh di dunia, datang ke Indonesia dengan tujuan (salah satunya) menyatakan dukungan terhadap konsep Islam Moderat yang selama ini diperjuangkan oleh NU.
KOMENTAR