Kematian merupakan kejadian yang pasti datang, dan itu akan dialami semua makhluk hidup. Namun keadaan kematian bermacam-macam....
Kematian merupakan kejadian yang pasti datang, dan itu akan dialami semua makhluk hidup. Namun keadaan kematian bermacam-macam.
Di antaranya ada yang ditikam malaikat dengan tombak yang dilumuri racun dari api neraka, maka saat itu roh berlari dipaksa keluar. Lalu malaikat mengambil roh tersebut dengan sambaran tangannya. Roh tersebut hampir menyerupai air raksa sebesar lebah, lalu malaikat menyerahkan roh tersebut kepada malaikat Zabaniah.
Di antaranya ada yang ditikam malaikat dengan tombak yang dilumuri racun dari api neraka, maka saat itu roh berlari dipaksa keluar. Lalu malaikat mengambil roh tersebut dengan sambaran tangannya. Roh tersebut hampir menyerupai air raksa sebesar lebah, lalu malaikat menyerahkan roh tersebut kepada malaikat Zabaniah.
Di antara keadaan orang mati ada yang tercabut rohnya perlahan-lahan hingga sampai tenggorokan. Pada saat di tenggorokan roh yang tersisa menempel di hati. Ketika itu malaikat menikamnya dengan tombak beracun, karena roh tersebut tak kan mau berpisah dari hati sampai dipukul dahulu. Inti tombak beracun tersebut akan tertanam di lautan kematian. Jika ia diletakkan di hati maka racunnya menyebar di seluruh tubuh, karena inti kehidupan terletak di hati. Hal itu akan sangat berpengaruh di awal kehidupan.
Iblis itu berkata, “Engkau akan mati. Kami telah merasakn lebih dahulu darimu. Maka matilah engkau di dalam agama Yahudi, karena itu agama yang diterima di sisi Allah.” Namun jika si mayit itu berpaling dan enggan menerima ajakannya, maka iblis datang dengan rupa lainnya, lalu berkata, “Matilah engkau dalam agama Nasrani. Itu agama Isa al-masih yang telah menghapus agama Nani Musa (Yahudi).” Saat itu iblis menyebut akidah seluruh agama. Ketika itu, Allah akan menyimpangkan hati seseorang yang diinginkan-Nya. Hal ini terkandung dalam firman Allah :
(mereka)“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi [karunia].” (QS. Ali Imran : 8)
Yaitu, jangan kau simpangkan hati kami ketika kami meninggal dunia setelah Engkau memberi hidayah kepada kami dengan keimanan sebelumnya. Jika Allah menginginkan si hamba mendapat hidayah dan ketetapan hati pada saat sekarat, Allah akan mengutus padanya Malaikat Jibril as untuk mengusir setan darinya dan membasuh warna merah dari wajahnya. Maka wafatlah ia sambil tersenyum bahagia.
Banyak yang terlihat tersenyum ketika akan wafat, karena ia gembira dan bahagia dengan kedatangan Malaikat Jibril, yang ketika itu ia berkata, “Ya Fulan, kenalkah kau dengan diriku? Aku Jibril dan mereka adalah musuh-musuhmu. Matilah engkau di dalam agama yang lurus yaitu agama Islam.”
Tiada yang disukai manusia dan tiada yang dapat membahagiakannya pada saat sekarat selain kehadiran Malaikat Jibril. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
Dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi [karunia]. (QS. Ali Imran: 8)
Kemudian ia wafat di dalam fitrah Islami.
Di antara manusia ada yang ketika rohnya sampai pada tenggorokan, terlihat olehnya keluarga dan para tetangganya yang telah meninggal dunia; mereka sedang mengelilinginya. Ketika itu terdengar suara yang tak dapat didengar manusia lainnya. Karena, jika manusia lainnya mendengar suara tersebut, mereka pasti akan ketakutan.
KOMENTAR