RamahNUsantara, Jakarta - Faa'il dalam perbandingannya dengan istilah tata bahasa lndonesia adalah subyek. Jadi, faa'il itu...
RamahNUsantara, Jakarta - Faa'il dalam perbandingannya dengan istilah tata bahasa lndonesia adalah subyek. Jadi, faa'il itu subyek, yakni pelaku kerja.
Subyek
dalam bahasa lndonesia letaknya hanya pada sebelum kata kerja,
sedangkan subyek yang letaknya setelah kata kerja yang disebut faa'il
(فاعل) itu hanya ada dalam istilah Tata Bahasa Arab (Semantik) yang
disebut llmu Nahwu (علم النحو).
Dhamiir
(ضمير) dalam istilah tata bahasa lndonesia disebut kata ganti,
sedangkan ada istilah dhamir mustatir (ضمير مستتر), artinya kata ganti
yang tersembunyi dan dhamir baariz (ضمير بارز), artinya kata ganti yang
tampak. Nanti akan ada istilah (ضمير مستتر). Adapun dhamir yang tidak
disebutkan sebagai dhamir mustatir, maka disebut faa'il dengan (اسم
ضمير بارز).
Hal ini sesuai dalam tata bahasa Arab, تعليم اللغة العربية في الفيسبوك yang ditulis oleh Ahmad Thib Raya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hal ini sesuai dalam tata bahasa Arab, تعليم اللغة العربية في الفيسبوك yang ditulis oleh Ahmad Thib Raya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ahmad Thib, menulis contoh-contoh kalimatnya dengan keterangan sebagai
berikut :
Faa'il dalam
jumlah ismiyah, baik yang mubtada'nya ism zhahir maupuan kata ganti,
dapat diberikan sebagai berikut. Mari kita perhatikan contoh-contoh
berikut:
Menggunakan
kata جلس (jalasa) dengan subjeknya adalah kata benda yang tampak, dan
diikuti oleh kata gantinya yang terdapat di dalam kurung. Fokuskan
perhatian, pada bentuk kata kerja yang ada pada setiap kalimat.
- Kalimat الطالب (هو) جلس (al-thaalib-u (huwa) jalasa. Faa'il dari kata kerja جلس adalah ضمير مستتر هو (kata ganti yang terdapat di balik kata kerja itu).
- Kalimat الطالبان (هما) جلسا (al-thaalibaan-i (humaa) jalasaa). Faa'il dari kata kerja جلسا adalah ا (alif) yang terdapat di akhir kata جلسا.
- Kalimat الطلاب (هم) جلسوا (al-thullaab-u (hum) jalasuu). Faa'il dari kata kerja جلسوا adalah و (waw) yang terdapat sebelum ا (alif).
- Kalimat الطالبة (هي) جلست (al-thaalibat-u (hiya) jalasat. Faa'il dari kata kerja جلست (jalasat) adalah kata ganti هي yang terdapat di balik kata kerja itu. Taa' (ت) yang etrdapat di akhir kata جلست hanyalah ganda mu'annats, bukan sebagai faa'il sperti taa' yang lain.
- Kalimat الطالبتان (هما) جلستا (al-thaalibataani (humaa) jalasataa. Faa'il dari kata kerja جلستا adalah ا (alif) yang terdapat di akhir kata جلستا. Faailnya bukan تا (taa).
- Kalimat الطالبات (هن) جلسن (al-Thaalibaat-u (hunna) jalasna). Faa'il dari kata kerja جلسن adalah ن (nuun) yang terdapat di akhir kata kerja itu.
Dari beberapa contoh
di atas dapat kita lihat, bahwa kata kerja جلس (jalasa) untuk kata
ganti هو (huwa) dan kata جلست (jalasat) untuk kata ganti هي, faa'ilny
adalah kata ganti yang terdapat di balik kata kerja. Taa (ت) yang
terdapat di akhir kata جلست (jalasat) itu hanyalah sebagai tanda
mu'annats (perempuan).
Demikianlah cara menentukan faa'il atau pelaku dalam kerja yang menggunakan kalimat nominal.
Berdasarkan keterangan dan contoh-contoh pada kalimat di atas, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut :
Faa'il
(فاعل) dalam jumlah ismiyah (kalimat nominal) ini ada dua macam, yakni:
faa'il dengan dhamir mustatir (subyek yang tersembunyi) dan faa'il
dengan dhamir baariz (subyek yang tidak tersembunyi).
Faa'il
dengan isim dhamiir mustatir (اسم ضمير مستتر) berdasarkan tulisan di
atas hanya ada pada dhamir ghaa'ib mufrad mudzakkar (ضميرغائب مفرد مذكر)
artinya: kata ganti orang ketiga yang menunjukkan satu laki-laki dan
dhamiir ghaa'ib mufrad mu'annats (ضمير غائب مفرد مؤنث), dengan kata lain, kata
ganti orang ketiga yang menunjukkan satu perempuan. Selain itu faa'ilnya
menggunakan isim dhamiir baariz (اسم ضمير بارز).
Penulis:
Drs.Nur Ali Al-Fatawiy
KOMENTAR