body { font: normal normal 12px 'Roboto', sans-serif; color: #000000; background: #FFF none repeat scroll top left; } .header-button { display: block; height: 60px; line-height: 60px; background: #010048; }

Ijtihad Mbah Wahab Benar, Fakta Membuktikan NU Menumpas PKI

Oleh. Muhammad Imaddudin Kader Muda NU Muhammad Imaddudin  RamahNUsantara, Jakarta - NU memutuskan gabung di koalisi Nasakom. Ijtiha...

Oleh. Muhammad Imaddudin Kader Muda NU
Muhammad Imaddudin 

RamahNUsantara, Jakarta - NU memutuskan gabung di koalisi Nasakom. Ijtihad politik Mbah Wahab Hasbullah waktu itu ialah untuk mengimbangi kekuatan PKI di pemerintahan. Mbah Wahab dan Kiyai-kiyai NU lainnya pun dituduh Kiyai Nasakom.



Bahkan seorang tokoh Masyumi dengan nyinyir mengatakan, "jika kepala Kiyai Wahab dibelah, isinya adalah palu arit". Mbah Wahab tak peduli dengan segalam macam tuduhan dan nyinyiran itu. Show must go on.

Ijtihad Mbah Wahab benar, fakta setelah itu membuktikan, NU-lah yang paling depan membasmi PKI. Sementara Masyumi dibubarkan Sukarno karena tokoh-tokohnya terlibat pemberontakan PRRI Permesta.

Ramai isu PKI saat ini, saya coba angkat kembali tulisan saya beberapa waktu yang lalu, perihal ancaman lain yang betul-betul nyata untuk bangsa ini.

BENALU GERAKAN IKHWANUL MUSLIMIN DI NEGERI-NEGERI MUSLIM

Tak pernah ada revolusi yang digerakkan oleh Ikhwanul Muslimin (IM) berhasil. Di Timur Tengah, tempat brojolnya IM sekalipun selalu gagal. Kenapa? Karena gerakan IM tak pernah mendapat dukungan dari militer, kelompok Islam moderat, dan kaum nasionalis yang mayoritas di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.

Di Mesir, negara tempat lahirnya IM, sejak awal berdirinya gerakan ini selalu menjadi benalu bagi pemerintah Mesir. Mulai dari Gamal Abdul Naser sampai Abdel Fattah Al-Sisi. Sejak dulu usaha mereka menggulingkan pemerintahan sah Mesir selalu gagal.

Tumbangnya Husni Mubarak pada Arab Spring kemarin bukanlah dimotori oleh IM, tapi merupakan gerakan seluruh rakyat Mesir yang sudah muak dengan kediktatoran Husni Mubarak, di mana IM juga ada di dalamnya. Kebetulan, memang peran IM yang dipimpin Muhammad Mursi menonjol. Mursi berhasil mengambil simpati rakyat, hingga ia menduduki kursi presiden Mesir.

Tapi pemerintahan Mursi tak bertahan lama. Tak sampai 2 tahun digulingkan oleh militer dan rakyat Mesir. Dan memang sejak awal institusi Al-Azhar, sebagai representasi Islam moderat di Mesir tak pernah mendukung IM. Bahkan sejak dahulu tak pernah mendukung gerakan IM.

Pola gerakan Ikhwanul Muslimin ialah selalu menggunakan isu agama.

Ketika pemerintah "terpeleset" dalam mengelola dan menjaga hubungan antar umat beragama, maka inilah celah masuk bagi mereka untuk menggulingkan kekuasaan. Mereka mempropagandakan kepada pendukung bahwa pemerintah tidak berpihak kepada Islam, hingga akhirnya masyarakat terbakar emosinya. Mereka memang berpengalaman dalam hal mengelola konflik memanfaatkan isu agama.

Tujuan sebenarnya adalah kekuasaan.

Hal ini nampak saat mereka bekerjasama dengan orang-orang atau kelompok yang sebelumnya mereka serang, sesatkan, atau kafirkan dengan dalil-dalil agama. Mereka mau bekerjasama dengan orang-orang tersebut, bahkan membela mereka hanya karena memiliki kepentingan politik yang sama. Dalam memperjuangkan tujuan politiknya IM menghalalkan cara-cara radikal dan revolusioner.

Dari sini nampak, bahwa sebenarnya kelompok ini hanya menjadikan agama sebagai bungkus untuk menutupi tujuan politik mereka (baca: kekuasaan).

Hakikat IM sebenarnya rapuh, karena rentan perpecahan.

IM adalah kelompok yang di dalamnya terdapat kelompok-kelompok islam dengan aliran berbeda-beda. Kelompok paling dominan adalah Wahabi, yang kita tahu menolak tradisi dan menganggapnya sebagai bid'ah yang harus dibasmi. Yang dominan berikutnya adl kelompok mazhab puritan, mengikuti salah satu dari mazhab empat, berakidah asy'ari atau maturidi, namun gerakannya radikal, seperti taliban di Pakistan dan Afghanistan yang bermazhab hanafi dan berakidah maturidi.

Perbedaan-perbedaan semacam itu rentan mengemuka dan berpotensi menimbulkan gesekan. Terlebih watak kelompok ikhwan yang keras dan sangat fanatik dengan pimpinan mereka.

Ikwanul Muslimin merupakan sebuah gerakan politik yang bertujuan untuk menyatukan umat Islam seluruh dunia yang berbeda-beda mazhab dan aliran. IM didirikan oleh Hassan Al Banna pada awal abad ke-20 di Mesir, pasca runtuhnya kekhilafahan Turki Usmani.

IM berpandangan Islam harus menguasai segenap sektor kehidupan masyarakat: politik, ekonomi, budaya. Dan ini hanya akan bisa diwujudkan apabila kekuasaan digenggam oleh umat Islam, bagaimanapun caranya untuk meraihnya.

IM menolak sekat-sekat kebangsaan (nasionalisme). Bagi mereka yang ada hanya ukhuwah islamiyah, tidak ada ukhuwah wathoniyah, apalagi ukhuwah basyariah. Bandingkan dengan NU - yang jauh sejak sebelum Indonesia merdeka, Hadratussyekh Hasyim Asy'ari menyatakan bahwa "nasionalisme dengan agama tak bisa dipisahkan, keduanya saling menguatkan".

Kemenangan Islam bagi IM adalah ketika Islam memegang tampuk kekuasaan, tak peduli bila negara harus hancur dan terpecah belah serta memakan korban ribuan manusia (muslim) karena memperjuangkannya.

Gerakan transnasional IM, di beberapa negara Islam bisa mewujud ke dalam Partai politik, seperti partai Refah di Turki (digulingkan oleh militer dan rakyat Turki), Partai FIS di Aljazair (digulingkan oleh militer dan rakyat Aljazair), Partai PAS di Malaysia. Juga bisa berbentuk ormas, seperti Taliban di Pakistan dan Afghanistan, HAMAS di Palestina.

Di Indonesia Ikhwanul Muslimin dahulu menjelma menjadi Partai Masyumi. Setelah bubar kemudian membentuk organisasi DDII. Setelah reformasi muncul dalam Partai Bulan Bintang dan PKS, meskipun yang terakhir tak pernah mengakuinya. Melihat pola gerakannya (menggunakan agama sebagai propaganda) maka maka ada beberapa ormas Islam pada saat ini bisa dibilang berideologi IM. Saya pikir anda sudah tau ormas yang mana. (*)



Nama

#LTN NUJaktim,3,#Pagarnusa #Nahdlatululama,3,AGAMA,65,AKIDAH,5,FIQH & USHUL FIQH,17,GALERI MAJELIS,1,HADIST dan ILMU HADIST,7,Hikmah,49,HUMOR,7,ISLAM,11,KHUTBAH,11,Kumpulan Sholawat,5,NAHWU SHOROF,3,Nasional,6,OPINI,42,Pendidikan,58,PSIKOLOGI AGAMA,26,RENUNGAN,30,SEJARAH,52,TASAWUF,21,TEKNOLOGI,2,TENTANG CINTA,10,TERJEMAHAN KITAB KUNING,1,ULUMUL QURAN,9,USHUL FIQH,4,WARTA,9,WARTA FOTO,15,WARTA JAKARTA,31,WARTA NASIONAL,229,Warta NU,65,WARTA POLITIK,29,Wisata Alam,2,WISATA RELIGI,1,
ltr
item
ramahNUsantara: Ijtihad Mbah Wahab Benar, Fakta Membuktikan NU Menumpas PKI
Ijtihad Mbah Wahab Benar, Fakta Membuktikan NU Menumpas PKI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJEU78SEv3V6kjM3008_wGFacvCa-y1CPajeDAisQuDajOsoYKLgsP7EXPRtIG1d4Ko8557u-lySFtN2QchlJw1fhQGuCKFtuyTyznYtODoOs_c3l23nAcj9GtmtQVvB_P99hOkJcUyAg/s320/FB_IMG_1505925696416.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJEU78SEv3V6kjM3008_wGFacvCa-y1CPajeDAisQuDajOsoYKLgsP7EXPRtIG1d4Ko8557u-lySFtN2QchlJw1fhQGuCKFtuyTyznYtODoOs_c3l23nAcj9GtmtQVvB_P99hOkJcUyAg/s72-c/FB_IMG_1505925696416.jpg
ramahNUsantara
http://ponpesariwani.blogspot.com/2017/09/ijtihad-mbah-wahab-benar-fakta.html
http://ponpesariwani.blogspot.com/
http://ponpesariwani.blogspot.com/
http://ponpesariwani.blogspot.com/2017/09/ijtihad-mbah-wahab-benar-fakta.html
true
3253109472015871150
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts BACA LAINNYA Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Ramah NUsantara Ramah NUsantara Halaman Postingan Baca Semua BACA JUGA BERITA Ramah NUsantara ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy
--- Kirimkan Artikel Anda Melalui email ramahnusantara@gmail.com ----