Foto: Gus Muh RamahNUsantara, Jepara - Semalam saya sempat bertanya dengan Beliau, asal muasal kenapa Bacaan Sholawat Nariyah, sebag...
Foto: Gus Muh |
RamahNUsantara, Jepara - Semalam saya sempat bertanya dengan Beliau, asal muasal kenapa Bacaan Sholawat Nariyah, sebagai Bacaan Khusus dalam Peringatan Hari Santri Nasional, beliau menjawab berawal dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari sebagai komando tertinggi Laskar Hizbullah menginstruksikan Laskar Hizbullah dari berbagai penjuru memasuki Surabaya untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan dengan satu sikap akhir, menolak menyerah.
KH Abbas Buntet Cirebon diperintahkan memimpin langsung komando pertempuran. Para komandan resimen yang turut membantu Kiai Abbas antara lain Kiai Wahab (KH. Abd. Wahab Hasbullah), Bung Tomo (Sutomo), Cak Roeslan (Roeslan Abdulgani), Cak Mansur (KH. Mas Mansur), dan Cak Arnowo (Doel Arnowo).Bung Tomo melalui pidatonya yang disiarkan radio membakar semangat para pejuang dengan pekik takbirnya untuk bersiap syahid di jalan Allah SWT.
Disaat situasi genting spt itulah, semua laskar Hizbullah, dan masyarakat Umum di intruksikan utk membaca sholawat Nariyah, dan yang memberi Ijazah adalah Kiyai Abbas
Perang besar pun pecah. Ribuan pejuang syahid. Pasukan Kiai Abbas berhasil memaksa pasukan Inggris kocar-kacir dan berhasil menembak jatuh tiga pesawat tempur RAF Inggris.
Berawal dari peristiwa tersebutlah, yang kemudian pada Hari Santri 22 Oktober Sholawat Nariyah sebagai bacaan Khusus, sebagai wasilah untuk keamanan NKRI, sebab, bacaan sholawat nariyah sangat familier dan mudah di hafal di kalangan orang-orang NU dari berbagai kalangan, dari pada Huzbun Nashor.
Sholluuuuu Aaln Nabi...
Penulis :
Gus Muhammad
Pengasuh Tari Sufi Jepara
KOMENTAR