Rapat Koordinasi (Foto: Moch. Zein) RamahNUsantara, Bangil - Sebelum pembubaran, langkah-langkah prosedural sudah dilakukan. Hari sa...
Rapat Koordinasi (Foto: Moch. Zein) |
RamahNUsantara, Bangil - Sebelum pembubaran, langkah-langkah prosedural sudah dilakukan. Hari sabtu PCNU dan PC GP ANSOR Bangil mendapatkan informasi akan ada kajian dengan Narasumber Felix ciauw.
Saat itu juga atas instruksi dari PCNU maka PC GP ANSOR Bangil meminta kepada Forkompimda untuk dilakukan dialog dengan Narasumber sebelum mengisi acara di masjid Manarul, karena tidak ada tanggapan dari Narasumber dan panitia maka hari selasa secara resmi PC GP ANSOR Bangil melayangkan surat keberatan.
Hari kamis pagi Forkompimda membahas masalah ini, ada hal yang ganjil yaitu Ansor Bangil tidak diundang. Mestinya Ansor Bangil diundang karena Ansor Bangil yang menyatakan keberatan kepada kepolisian.
Lalu kamis malam, ada pertemuan lagi yang dihadiri Habib Zaenal, Muspika Bangil, PCNU dan Ansor Bangil di rumah KH. Ahmad Rifa'i dan menyepakati bahwa Ansor dan Banser akan menjaga serta turut serta Kajian Ilmiyah di Manarul, dengan syarat Felix bersedia menandatangani surat pernyataan yang isinya adalah Mengakui Pancasila /4 pilar, tidak lagi ceramah khilafah serta keluar dari HTI, Lalu selanjutnya Habib Zainal Abidin dan Muspika meluncur ke Masjid Manarul untuk menemui Panitia.
Kemudian ada kesepakatan bahwa ada pertemuan lagi setelah sholat jumat antara Muspika, Panitia dan Ansor Bangil di Kantor Kecamatan Bangil. Namun sayangnya, ditungu hingga jam 14.10 Panitia tidak hadir pertemuan tersebut, meski Muspika sudah kontak berkali-kali.
Hasil pertemuan tersebut adalah sebelum masuk pasuruan, Felix harus menandatangani surat pernyataan di juanda dan kepolisian bersama panitia dan Ansor Bangil turut serta menjemput felix di Juanda.
Jika Felix berkenan menandatangani, maka Ansor Bangil siap mengawal dan menjaga keamanan Felix serta akan duduk bersama mendengar kajian ilmiyah atau pengajian Felix.
Jumat malam, Kapolres mengadakan pertemuan yang dihadiri habib zainal abidin, panitia (ust. ridwan) dan ketua Ansor bBangil, dan sepakat menyodorkan surat pernyataan tersebut kepada felix siauw.
Dalam pertemuan tersebut, kapolres bertanya kepada panitia Felix datang jam berapa dan naik pesawat apa, namun sayangnya panitia tidak bisa menjawab atau terkesan menutupi detailnya.
Dengan mengendarai 3 mobil rombongan panitia, kepolisian dan Ansor berangkat bersama menuju ke Juanda namun ketika mau masuk tol, panitia meminggirkan kendaraan dengan berbagai alasan.
Setelah menunggu lama, ternyata ada info Felix sudah di Masjid Manarul. Disitu Masjid, kepolisian menyodorkan surat pernyataan tersebut dan Felix menolak menandatanganinya.
Akhirnya kepolisian mempersilahkan felix keluar dari masjid dengan pengawalan kepolisian menuju ke rumah temannya di daerah sidogiri.
Sekira jam 11.00 ada info Felix memaksa mau kembali ke Masjid Manarul, kepolisian bertindak cepat menghadang Felix di sekitaran PIER dan Tol Sidowayah, dan akhirnya Felix dikawal keluar bangil menuju surabaya.
Ansor Bangil tidak melarang kajian ilmiyah bahkan mendukung kajian ilmiah atau pengajian asalkan si penceramahnya mengakui Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia serta tidak koar-koar Khilafah.
Salam Indonesia, NKRI Harga Mati.
(Moch. Zein)
KOMENTAR