Saat Pengamanan Bangil (Foto: GP Ansor) RamahNUsantara, Tegal - Perlu dan tidaknya pengajian ustadz-ustadz HTI dibubarkan, bahkan sebe...
Saat Pengamanan Bangil (Foto: GP Ansor) |
Dilihat dari sudut itu aksi-aksi penolakan Banser terbilang sangat shoft. Banser selalu taat hukum, berijin resmi, berkoordinasi dengan pihak wajib terkait, lebih mengedepankan tabayyun/klarifikasi ketimbang memprovokasi, dan tentu atas ridha kiai. Jauh dari tindak barbar dan main hakim sendiri.
Jika dikatakan Banser jaga gereja pengajian malah dibubarkan, jawabnya karena aktor di balik kedua situasi itu sama. Dia yang makan, minum dan berak nyaman di Indonesia, tapi hati mereka penuh kebencian dengan negerinya sendiri.
Mereka yang tidak menerima sunnatullah atas kebhinnekaan makhlukNya. Karena kenyataan yang berbicara, tiap harinya Banser di ratusan bahkan ribuan titik dengan setia "menjaga pengajian" tanpa mengharap upah sedikitpun. Baginya khidmah kepada NU, ulama dan habaib adalah harga yang tak bisa ditawar-tawar.
Penulis:
Syaroni As Syamfuriy
KOMENTAR