body { font: normal normal 12px 'Roboto', sans-serif; color: #000000; background: #FFF none repeat scroll top left; } .header-button { display: block; height: 60px; line-height: 60px; background: #010048; }

Ketua Umum Pagar Nusa: Harus Pandai, Bijak dan Cerdas Mencerna Informasi

Ketum PP Pagar Nusa Muchammad Nabil Haroen dan Ketua LTN NU Jaktim Sy. Cakhyono di Masjid Hasyim Asy'ari Jakbar RamahNUsantara,...


Ketum PP Pagar Nusa Muchammad Nabil Haroen dan Ketua LTN NU Jaktim Sy. Cakhyono di Masjid Hasyim Asy'ari Jakbar

RamahNUsantara, Jakarta -- Ketua Umum (Ketum) PP Pagar Nusa, Muchammad Nabil Haroen, menghimbau, pandai, bijak dan cerdaslah ketika menerima informasi. Himbauan ini diterima redaksi ramahnusantara.com, Rabu siang, (21/2)

Berikut bunyi himbauannya:

Assalamualaikum warahmatulLaahi wabarakatuh

Semoga rahmat Allah Swt selalui menaungi kita semua dan syafaat RasululLah menghampiri kita di hari akhir nanti.

Mencermati perkembangan beberapa bulan terakhir ini. Isu dan praktek kekerasan kepada siapapun di negeri ini tengah menjadi perbincangan.

Tentunya kita harus pandai, bijak, dan cerdas dalam mencerna segala informasi yang tengah berkembang.

Mengenai isu bangkitnya PKI (Partai Komunis Indonesia), isu semacam ini akan sering berhembus pada tahun politik. Tahun politik ini, menjadi ajang kontestasi gagasan, kekuatan, sekaligus isu-isu yang saling mempengaruhi. Mengapa? Karena sebagaimana kita tahu, bahwa isu ini sangat sensitif dan mudah menyulut emosi dan perasaan segenap lapisan bangsa ini. Kita semua sepakat bahwa PKI telah menjadi partai terlarang secara hukum dan sampai sekarang masih berlaku.

Kalau saya ditanya, bagaimana jika PKI hidup kembali? Saya tentu akan dengan tegas menjawabnya, tidak. Namun akan lain soal jika pertanyaannya adalah, bagaimana mengenai wacana/ polemik bangkitnya PKI. Tentu jawabannya akan sangat panjang dan tidak mungkin saya tuangkan dalam renungan pendek ini. Sebuah jawaban yang paling sederhana adalah dulu tentara yang membasmi PKI, kalau sekarang PKI akan bangkit lagi, tentu tentara tidak akan tinggal diam. Kecuali jika tentara sudah tiada semuanya, bolehlah kita sedikit gusar atas isu bangkitnya PKI.

Saya sangat mencermati kejadian-kejadian mutakhir mengenai ancaman terror kepada para pemuka agama, terlebih pada para panutan kita, KIAI. Seringkali saya jumpai bahwa fakta dan isu yang dikembangkan melalui broadcast di sosial media tidaklah sama. Sebaran informasi yang tidak bertanggungjawab itu sudah dibumbui, ditambahi penyedap, supaya menjadi gorengan, *murahan*. Kita seringkali terjebak pada sebuah _broadcast_. Kita terima dan langsung kita share, tanpa terlebih dahulu melakukan ricek. Sehingga kita akan menjadi bagian yang tidak bertanggungjawab atas sebaran informasi yang telah secara tidak sengaja ikut kita kembangkan itu. Atas berita yang kita terima, jika kita tidak mampu melakukan ricek, akan lebih baik jika kita diamkan dan menunggu informasi valid dari pihak-pihak yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai satu contoh, saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pondok Pesantren Al Falah Ploso (Kediri) tempo hari. Begitu mendapati sesuatu yang mencurigakan, langsung diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk diproses. Inilah karakter pesantren yang menjadi jati diri kita. Kejadian di Al Falah Ploso hampir saja menjadi isu besar yang tidak bertanggungjawab jika tidak segera diambil langkah antisipatif.

Kalau bicara soal pembelaan kita terhadap kiai, tentu tidak perlu kita pertanyakan lagi. Semboyan kita adalah, Bela Kiai Sampai Mati! Artinya apa, kita tidak akan pernah mundur sejengkalpun ketika para kiai kita diteror, diancam, dan sederet perbuatan tidak pantas lainnya. Dalam membela Kiai, kita tentu akan mematuhi aturan hukum yang berlaku. Bukan karakter kita untuk main hakim sendiri.

Disuruh atau tidak, diminta atau tidak, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga para kiai kita. Apakah kita menjaga kiai karena kiai tidak mampu menjaga dirinya? Tidak! Beliau sudah tidak ambil pusing soal keamanan dirinya. Karena bagi beliau yang terpenting adalah bagaimana mengayomi dan menemani umat dan masyarakat dan kehidupan sehari-harinya. Dan soal menjaga kiai adalah bagian dari kewajiban kita sebagai Pagar NU dan Bangsa.

Oleh karenanya, kenapa saya serukan untuk selalu sowan kiai, karena banyak hal yang akan kita terima dari beliau. Tidak hanya menjaga energi, tapi juga sekaligus menjaga beliau sepanjang waktu. Kiai kita adalah para kiai yang selalu teduh dalam bersikap, ramah dalam bermu'asyarah, dan bijak dalam bertindak. Kiai mengajari kita bagaimana beretika dan bersopan santun. Kita juga belajar apa dan bagaimana arti penting tabayyun dari beliau. Pelajaran banyak dan dahsyat ini akan selalu kita temui dalam keseharian kiai, bukan hanya teori. Dan teror atau ancaman yang kini tengah terjadi adalah bagian kecil dari perjuangan kiai.


Akhirnya, saya mengajak semua pendekar untuk bergandengtangan menjaga kiai kita dan merapatkan barisan kita. Secara berkala, kita harus berkoordinasi dengan pengurus NU dan aparat yang berwenang. Untuk menjaga keamanan juga perlu peran serta masyarakat mewujudkan dan menciptakan rasa aman. Dan untuk menciptakan rasa aman, tidak perlu terlebih dahulu diciptakan rasa tidak aman.

Semoga Allah senantiasa meridlai segala langkah kita.

Wassalamualaikum warahmatulLaahi wabarakatuh

Muchamad Nabil Haroen
Ketua Umum PP Pagar Nusa

(rmn)



Nama

#LTN NUJaktim,3,#Pagarnusa #Nahdlatululama,3,AGAMA,65,AKIDAH,5,FIQH & USHUL FIQH,17,GALERI MAJELIS,1,HADIST dan ILMU HADIST,7,Hikmah,49,HUMOR,7,ISLAM,11,KHUTBAH,11,Kumpulan Sholawat,5,NAHWU SHOROF,3,Nasional,6,OPINI,42,Pendidikan,58,PSIKOLOGI AGAMA,26,RENUNGAN,30,SEJARAH,52,TASAWUF,21,TEKNOLOGI,2,TENTANG CINTA,10,TERJEMAHAN KITAB KUNING,1,ULUMUL QURAN,9,USHUL FIQH,4,WARTA,9,WARTA FOTO,15,WARTA JAKARTA,31,WARTA NASIONAL,229,Warta NU,65,WARTA POLITIK,29,Wisata Alam,2,WISATA RELIGI,1,
ltr
item
ramahNUsantara: Ketua Umum Pagar Nusa: Harus Pandai, Bijak dan Cerdas Mencerna Informasi
Ketua Umum Pagar Nusa: Harus Pandai, Bijak dan Cerdas Mencerna Informasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTQIPM-nMvi9Tv5AOWvl3uiYtvoZz_CXOr3VCenzO0DiOyMjBJ8KskHqpfE7nNJsIDDgEjS0hToqBaWCUFidW2c4aS5wBGLwUc4AWbE8HkXfx1KoWFCeNud414XDBTjAds-0ma10cuYv0/s320/IMG_20180222_000012.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTQIPM-nMvi9Tv5AOWvl3uiYtvoZz_CXOr3VCenzO0DiOyMjBJ8KskHqpfE7nNJsIDDgEjS0hToqBaWCUFidW2c4aS5wBGLwUc4AWbE8HkXfx1KoWFCeNud414XDBTjAds-0ma10cuYv0/s72-c/IMG_20180222_000012.jpg
ramahNUsantara
http://ponpesariwani.blogspot.com/2018/02/ketua-umum-pagar-nusa-harus-pandai.html
http://ponpesariwani.blogspot.com/
http://ponpesariwani.blogspot.com/
http://ponpesariwani.blogspot.com/2018/02/ketua-umum-pagar-nusa-harus-pandai.html
true
3253109472015871150
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts BACA LAINNYA Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Ramah NUsantara Ramah NUsantara Halaman Postingan Baca Semua BACA JUGA BERITA Ramah NUsantara ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy
--- Kirimkan Artikel Anda Melalui email ramahnusantara@gmail.com ----