Foto: Poskota RamahNUsantara, Jakarta -- Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) meminta agar masyarakat tetap tena...
Foto: Poskota |
RamahNUsantara,
Jakarta
-- Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) meminta agar
masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penanganannya kepada aparat yang
berwenang terkait maraknya sejumlah teror terhadap ulama dan pesantren
belakangan ini.
"Siapapun
pelaku teror harus bertanggung jawab atas keresahan di masyarakat. Penyelidikan
dan penanganannya serahkan dan percayakan pada yang berwenang," ujar Ketum
PP Fatayat NU, Anggia Ermarini, Selasa, kemarin, (20/2) di Gedung PBNU, Jakarta.
Anggia juga meminta masyarakat lebih dewasa dan tidak terpancing dengan
usaha-usaha kekerasan yang terkesan disengaja. "Saya percaya masyarakat
Indonesia mampu menyikapi isu-isu teror tersebut secara dewasa, dan tidak mudah
terpancing kabar-kabar provokatif," kata dia.
Perempuan
kelahiran Sragen ini menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah bangsa yang
beragam. "Keragaman tersebut harus kita rawat dan jaga dengan baik.
Keragaman itulah harta bangsa ini yang paling berharga. Sepanjang sejarah
nusantara, masyarakat kita justru mampu menjadikan kebhinnekaan tersebut
sebagai modal sosial untuk menyatukan, mengikat, dan menciptakan kedamaian dan
keharmonisan bersama," kata Anggia.
Sebagai pucuk
pimpinan badan otonom NU dalam urusan perempuan, Anggia juga menginstruksikan
seluruh kader Fatayat NU ikut berkontribusi positif dalam ikut menjaga
ketenteraman dan ketenangan masyarakat.
"Kader
Fatayat di mana saja, yang memimpin majlis ta'lim, tokoh masyarakat, pejabat di
pemerintahan, pengambil keputusan, jamaah yasinan dan tahlil, para da'iyah, dan
pemuka agama lainnya wajib ikut menjaga ketenangan masyarakat. Teror sudah ada
yang mengurusi, yakni aparat yang berwenang. Budayakan tabayyun terhadap
informasi apapun, dan jangan mudah ikut share kabar-kabar provokatif di media
sosial yang justru dapat menimbulkan perpecahan dan keresahan," ujar
Anggia. (Republika)
KOMENTAR