Foto: gadgetflowcdn.com RamahNUsantara, Jakarta - Kami memperhatikan tidak bisa dipungkiri hari ini teknologi sudah sangat dekat de...
Foto: gadgetflowcdn.com |
RamahNUsantara, Jakarta - Kami memperhatikan tidak bisa dipungkiri hari ini teknologi
sudah sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi kebutuhan primer.
Salah satunya penggunaan smartphone yang seiring waktu terus mengalami
peningkatan. Keakraban dengan smartphone kadang kala juga memiliki dampak buruk
bagi kesehatan mental yakni stres yang diakibatkan dari habisnya daya baterai.
Inilah yang
melatari inovasi mahasiswa asal Surabaya yang menciptakan alat charging dari suhu
tubuh manusia. Mereka adalah Raja Bugatti, Luqyana Salsabila, Lendy Pradhana,
Syahrul Munir, dan Vinda Aprilia. Kelimanya tercatat sebagai mahasiswa
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
"Kami
terinspirasi dari kalor yang ada di dalam tubuh manusia," ungkap Ketua Tim
Raja Bugatti seperti dilansir dari laman Unair, Sabtu (1/7/2017), seperti
dikutip dari laman okezone.com.
Kalor dalam tubuh manusia tersebut, jelas
Raja, menghasilkan panas yang bisa dimanfaatkan untuk sumber pengisian daya di
smartphone. "Tubuh manusia itu memiliki ion yang membawa listrik dan
menghasilkan panas," imbuhnya.
Inovasi yang
dinamai Hand Charging, Charge The World , Charge The Society tersebut tidak
memiliki batas daya seperti power bank yang kerap digunakan untuk portable
charging. Pasalnya, produk besutannya tersebut memanfaatkan suhu tubuh manusia
sehingga ketika tidak ada listrik pun tetap bisa digunakan. (slh)
KOMENTAR