Foto: Ilustrasi RamahNUsantara, Yogyakarta - Cuma tiga hal itu catatan (pencirian Islam Indonesia) Snouck Hurgronje di Perpus...
RamahNUsantara, Yogyakarta - Cuma tiga hal itu catatan (pencirian Islam Indonesia)
Snouck Hurgronje di Perpustakaan Leiden, Belanda. Tidak pernah ada cerita
apa-apa, yang lain sudah biasa. Maka, jangankan
Snouck Hurgronje, orang Indonesia saja kadang tidak paham dengan Islam
Indonesia, karena kelamaan di tanah Arab.
Lihat tetangga pujian, karena tidak paham, bilang bid’ah
. Melihat tetangga menyembelih ayam untuk tumpengan, dibilang bid’ah. Padahal
itu produk Islam Indonesia. Kelamaan diluar Indonesia, jadi tidak paham. Masuk
kesini sudah kemlinthi, sok-sokan, memanggil Nabi dengan sebutan “Muhammad”
saja. Padahal, disini, tukang bakso saja dipanggil “Mas”. Padahal orang Jawa
nyebutnya Kanjeng Nabi.
Lha , akhir-akhir ini semakin banyak yang tidak paham
Islam Indonesia. Kenapa? Karena Islam Indonesia keluar dari rumus-rumus Islam
dunia, Islam pada umumnya. Kenapa? Karena Islam Indonesia ini saripati
(essensi) Islam yang paling baik yang ada di dunia.
Kenapa? Karena Islam tumbuhnya tidak disini, tetapi di
Arab. Rasulullah orang Arab. Bahasanya bahasa Arab. Yang dimakan juga makanan
Arab. Budayanya budaya Arab. Kemudian Islam datang kesini, ke Indonesia.
Kalau Islam masuk ke Afrika itu mudah, tidak sulit,
karena waktu itu peradaban mereka masih belum maju, belum terdidik. Orang belum
terdidik itu mudah dijajah. Seperti pilkada, misalnya, diberi Rp 20.000 atau
mie instan sebungkus, beres. Kalau mengajak orang berpendidikan, sulit, dikasih
uang Rp 10 juta belum tentu mau.
Islam datang ke Eropa juga dalam keadaan terpuruk. Tetapi
Islam datang kesini, mikir-mikir dulu, karena bangsa di Nusantara ini sedang
kuat-kuatnya. Bangsa anda sekalian ini bukan bangsa kecoak. Ini karena ketika
itu sedang ada dalam kekuasaan negara terkuat yang menguasai 2/3 dunia, namanya
Majapahit.
Majapahit ini bukan negara sembarangan. Universitas
terbesar di dunia ada di Majapahit, namanya Nalanda. Hukum politik terbaik
dunia yang menjadi rujukan adanya di Indonesia, waktu itu ada di Jawa, kitabnya
bernama Negarakertagama. Hukum sosial terbaik ada di Jawa, namanya Sutasoma.
Bangsa ini tidak bisa ditipu, karena orangnya pintar-pintar dan kaya-raya.
Baca Sebelumnya >> Mencari Allah disini Tidak Ketemu
Baca Selanjutnya >> Cerita Surga di Jawa Itu Tidak Laku
Baca Selanjutnya >> Cerita Surga di Jawa Itu Tidak Laku
KOMENTAR