Foto: Ilustrasi RamahNUsantara, Yogyakarta - Nama ulama itu Sayyid Syamsuddin Albaqir Alfarsi. Karena lidah orang Jawa sulit ...
RamahNUsantara, Yogyakarta - Nama ulama itu Sayyid Syamsuddin Albaqir Alfarsi. Karena
lidah orang Jawa sulit menyebutnya, kemudian di Jawa terkenal dengan sebutan
Syekh Subakir. Di Jawa ini di duduki bala tentara Syekh Subakir, kemudian
mereka diusir.
Ada yang lari ke Pantai Selatan, Karang Bolong, Srandil
Cicalap, Pelabuhan Ratu, dan Banten. Di namai Banten, di ambil dari bahasa
Sansekerta, artinya Tumbal. Yang lari ke timur, naik Gunung Lawu, Gunung Kawi,
Alas Purwo Banyuwangi (Blambangan). Disana mereka dipimpin Menak Sembuyu dan
Bajul Sengoro.
Karena Syekh Subakir sepuh, maka pasukannya dilanjutkan
kedua muridnya namanya Mbah Ishak (Maulana Ishak) dan Mbah Brahim (Ibrahim
Asmoroqondi). Mereka melanjutkan pengejaran. Menak Sembuyu menyerah, anak
perempuannya bernama Dewi Sekardadu dinikahi Mbah Ishak, melahirkan Raden Ainul
Yaqin Sunan Giri yang dimakamkan di Gresik.
Sebagian lari ke Bali, sebagian lari ke Kediri, menyembah
Patung Totok Kerot, diuber Sunan Bonang, akhirnya menyerah. Setelah menyerah,
melingkarnya tetap dibiarkan tetapi jangan telanjang, arak diganti air biasa,
ingkung manusia diganti ayam, matra ngrogoh sukmo diganti kalimat tauhid;
laailaahaillallah. Maka kita punya adat tumpengan.
Kalau ada orang banyak komentar mem-bid’ah -kan,
ceritakanlah ini. Kalau ngeyel, didatangi: tabok mulutnya. Ini perlu
diruntutkan, karena NU termasuk yang masih mengurusi beginian.
Habis itu dikirim ulama yang khusus mengajar ngaji,
namanya Sayyid Jamaluddin al-Husaini al-Kabir. Mendarat di Semarang dan menetap
di daerah Merapi. Orang Jawa sulit mengucapkan, maka menyebutnya Syekh Jumadil
Kubro.
Disana dia punya murid namanya Syamsuddin, pindah ke Jawa
Barat, membuat pesantren puro di daerah Karawang. Punya murid bernama Datuk
Kahfi, pindah ke Amparan Jati, Cirebon. Punya murid Syarif Hidayatullah Sunan
Gunung Jati. Inilah yang bertugas mengislamkan Padjajaran. Maka kemudian ada
Rara Santang, Kian Santang dan Walangsungsang.
Nah , Syekh Jumadil Kubro punya putra punya anak bernama
Maulana Ishak dan Ibrahim Asmoroqondi, bapaknya Walisongo. Mbah Ishak
melahirkan Sunan Giri. Mbah Ibrahim punya anak Sunan Ampel. Inilah yang
bertugas mengislamkan Majapahit.
Baca Sebelumnya >> Orang-orang Disini Mau Memakan Manusia
Baca Selanjutnya >> Mengislamkan Majapahit Itu Tidak Mudah
KOMENTAR