Foto: Istiwewa RamahNUsantara, Yogyakarta - Tapi Nahdlatul Ulama ini yang menyelamatkan, sebab kedudukan kita hari ini hanya ...
RamahNUsantara, Yogyakarta - Tapi Nahdlatul Ulama ini yang menyelamatkan, sebab
kedudukan kita hari ini hanya muridnya ulama. Yang membawa Islam itu Kanjeng
Nabi. Murid Nabi namanya Sahabat. Murid sahabat namanya tabi’in . Tabi’in bukan
ashhabus-shahabat , tetapi tabi’in , maknanya pengikut.
Murid Tabi’in namanya tabi’it-tabi’in , pengikutnya
pengikut. Muridnya tabi’it-tabi’in namanya tabi’it-tabi’it-tabi’in ,
pengikutnya pengikutnya pengikut. Lha kalau kita semua ini namanya apa? Kita
muridnya KH Hasyim Asy’ari.
Lha KH Hasyim Asy’ari hanya muridnya Kiai Asyari. Kiai
Asyari mengikuti gurunya, namanya Kiai Usman. Kiai Usman mengikuti gurunya
namanya Kiai Khoiron, Purwodadi (Mbah Gareng). Kiai Khoiron murid Kiai Abdul
Halim, Boyolali.
Mbah Abdul Halim murid Kiai Abdul Wahid. Mbah Abdul Wahid
itu murid Mbah Sufyan. Mbah Sufyan murid Mbah Jabbar, Tuban. Mbah Jabbar murid
Mbah Abdur Rahman, murid Pangeran Sambuh, murid Pangeran Benowo, murid Mbah
Tjokrojoyo, Sunan Geseng.
Sunan Geseng hanya murid Sunan Kalijaga, murid Sunan
Bonang, murid Sunan Ampel, murid Mbah Ibrahim Asmoroqondi, murid Syekh Jumadil
Kubro, murid Sayyid Ahmad, murid Sayyid Ahmad Jalaludin, murid Sayyid Abdul
Malik, murid Sayyid Alawi Ammil Faqih, murid Syekh Ahmad Shohib Mirbath.
Kemudian murid Sayyid Ali Kholiq Qosam, murid Sayyid
Alwi, murid Sayyid Muhammad, murid Sayyid Alwi, murid Sayyid Ahmad Al-Muhajir,
murid Sayyid Isa An-Naquib, murid Sayyid Ubaidillah, murid Sayyid Muhammad,
murid Sayyid Ali Uraidi, murid Sayyid Ja’far Shodiq, murid Sayyid Musa Kadzim,
murid Sayyid Muhammad Baqir. Sayyid Muhammad Baqir hanya murid Sayyid Zaenal
Abidin, murid Sayyidina Hasan – Husain, murid Sayiidina Ali karramallahu wajhah
. Nah, ini yang baru muridnya Rasulullah saw.
Kalau begini nama kita apa? Namanya ya
tabiit-tabiit-tabiit-tabiit-tabiit-tabiit…, yang panjang sekali. Maka cara
mengajarkannya juga tidak sama. Inilah yang harus difahami.
Rasulullah itu muridnya bernama sahabat, tidak diajari
menulis Alquran. Maka tidak ada mushaf
Alquran di jaman Rasulullah dan para sahabat. Tetapi
ketika sahabat ditinggal wafat Rasulullah, mereka menulis Alquran.
Untuk siapa? Untuk para tabi’in yang tidak bertemu
Alquran. Maka ditulislah Alquran di jaman Sayyidina Umar dan Sayyidina Utsman.
Tetapi begitu para sahabat wafat, tabi’in harus mengajari dibawahnya.
Baca Sebelumnya >> Berdirilah Kerajaan-kerajaan Islam di Penjuru Sulawesi
Baca Selanjutnya >> Mushaf Alquran Yang Ditulis Sahabat Terlalu Tinggi
KOMENTAR