Foto: Facebook Kiai Thobari Syadzily RamahNUsantara, Jakarta - Akhir-akhir ini jejak digital pernyataan Mamah Dedeh tentang Islam ...
Foto: Facebook Kiai Thobari Syadzily |
RamahNUsantara, Jakarta - Akhir-akhir ini jejak digital pernyataan Mamah Dedeh tentang Islam Nusantara kembali viral di media sosial. Pernyataan dalam video yang disampaikannya pada salah satu acara di stasiun TV swasta nasional tersebut merekam pernyataan Mamah Dedeh yang menyebut Islam Nusantara perlu dicoret.
Menyikapi hal ini, Mamah Dedeh mengaku salah paham terhadap konsep Islam Nusantara dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Permohonan maaf tersebut disampaikannya pada Acara Mamah dan AA Beraksi secara live (langsung) baru-baru ini di stasiun TV yang sama.
"Kepada yang terhormat PBNU dan seluruh warga Nahdliyin di negara kita tercinta ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahpahaman dan pernyataan saya tentang Islam Nusantara. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya semoga kita mendapatkan rahmat keberkahan dari Allah SWT," ucapnya.
Sebelumnya juga pada Selasa (3/7), perwakilan anggota keluarga Mamah Dedeh juga telah meminta maaf atas ceramah Mamah Dedeh yang cenderung tergesa-gesa dan berlebihan menafsirkan tentang konsep Islam Nusantara.
KH Thobary Syadzily yang mewakili keluarga menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan Mamah Dedeh yang menurutnya masih termasuk salah satu pengurus Muslimat NU Depok.
Kiai Thobary menjelaskan bahwa dalam menyikapi suatu persoalan, orang bijak mesti mengedepankan akhlak mulia. Dan jika menilai seseorang bukan dari kesalahan atau kejelekan yang diperbuatnya, tapi dari amal kebajikan yang telah dia lakukan.
Oleh karenanya, masalah kesalahan dakwah yang telah dilakukan Mamah Dedeh tentang amaliah NU dan Islam Nusantara tidak perlu diperpanjang apalagi sampai timbul perpecahan dan permusuhan.
"Saya sebagai wakil keluarga dari beliau, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan yang telah dilakukan di dalam dakwahnya, baik disengaja maupun tidak disengaja. Mungkin itu karena ketidaktahuannya atau ada potongan setting sehingga terjadi misunderstanding alias salah paham," katanya. (NU Online)
KOMENTAR