Suasana Sholat Idul Adha di masjid Latifa Depok. (Foto: Abd. Hadi) RamahNUsantara, Depok - Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul U...
Suasana Sholat Idul Adha di masjid Latifa Depok. (Foto: Abd. Hadi) |
RamahNUsantara, Depok - Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Kota Depok ustadz Abdul Mun’im Hasan, S.Pd.I, menyampaikan bulan Dzulhijjah merupakan bulan untuk berhaji dan berkurban.
"Bulan yang siapa mampu untuk menunaikan haji, bulan siapa yang mampu berkurban maka berhaji dan berkurbanlah," kata Ustadz Abdul Mun'im pada khutbahnya di masjid Latifa, Studio Alam Sukmajaya Depok Jawa Barat, Rabu (22/8/2018).
Lanjutnya, Islam mengajarkar pengikutnya untuk selalu aktif mengagungkan Allah swt dengan lantunan kalimat takbir.
"Kita saksikan sejak lahir kita sudah diajarkan mengucapkan takbir, agar kita terjaga dan selalu yakin bahwa tiada yang agung selain Allah swt," kata kang Mun'in panggilan pria yang aktif menjadi pengajar di Pondok Pesantren Al Hamidiyah Depok.
Kang Mun'im juga mengingatkan agar selalu bertakwa kepada Allah swt, juga mencintai Nabi saw, keluarganya dan para sahabatnya.
"Kalimat takbir adalah sebuah lafadz yang sangat agung, memiliki kandungan makna yang sangat dalam. Dengan takbir kita senantiasa didorong untuk terus mengagungkan Allah swt," kata kang Mun'im.
Tanamkan keyakinan, lanjut kang Mun'im, keyakinan dengan kalimat takbir hingga kita menjadi insan yang kuat dan tahan banting menjalani kehidupan dan rendah dihadapan Allah swt.
"Kita bukanlah siapa siapa, kekayaan yang kita miliki akan sirna, kegagahan akan menjadi lemah, jabatan dunia akan ditinggalkan, akan hancur, gunakan semua itu dengan baik selagi Allah swt memberikan amanah kepada kita," pungkasnya.
Setelah khotib turun khutbah Idul Adha seluruh jama'ah saling bersalaman satu sama lain dengan diiringi sholawat yang lantunkan salah satu DKM masjid ustadz Maksum.
(hadi/srf)
KOMENTAR